Money.id - Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki melayat almarhum Adnan Buyung Nasution di rumah duka, Jalan Poncol Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu 23 September 2015.

Menurut Teten, kedatanganya tersebut untuk mewakili Presiden Joko Widodo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga advokat senior itu. Sebab saat ini presiden sedang melaksanakan kunjungan kerja ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Presiden lagi di Kalsel, tadi pas turun di pesawat dia dapat kabar Bang Adnan meninggal, dan langsung menyampaikan bela sungkawa. Saya datang ke sini untuk sekaligus menyampaikan belasungkawa kepada keluarga," kata Teten.

Jangan Campur Premium dan Pertamax Karena...

Teten mengatakan, sejak lama presiden menghormati perjuangan Adnan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.

"Pak presiden beberapa kali bertemu dengan Bang Adnan. Antara pak presiden dan Bang Adnan memiliki hubungan baik," terangnya.

Selain mewakili presiden untuk menyampaikan belasungkawa, Teten juga sekaligus ingin melayat orang yang dianggapnya sebagai guru. Karena menurutnya, sejak 1990 ia belajar menjadi aktivis dari mendiang Adnan Buyung.

"Saya banyak belajar dari Bang Buyung, bukan hanya belajar tentang bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat," tuturnya.

Mengenang Adnan Buyung Nasution, Sang Lokomotif Demokrasi

Pengacara senior Adnan Buyung Nasution mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, setelah dirawat sekitar satu pekan di rumah sakit. Sebelum meninggal, Adnan sempat meninggalkan pesan melalui secarik kertas. Salah satu pesan itu adalah agar perjuangannya dilanjutkan.

"Lanjutkan perjuangan di LBH (Lembaga Bantuan Hukum) untuk rakyat miskin yang tertindas, terutama masalah hak asasi manusia dan demokrasi," kata Rasyid, putra ketiga Adnan.

Semasa hidupnya, pria yang memiliki nama asli Adnan Bahrum Nasution ini dikenal sebagai advokat handal yang juga pendiri Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. (dwq)