1. HOME
  2. NEWS
RIDWAN KAMIL

Ledakan Bom di Kediaman Ridwan Kamil Terkait Terorisme?

Tim Labolatorium dan Forensik Mabes Polri sudah mengumpulkan barang bukti.

By Rohimat Nurbaya 2 Januari 2016 09:12
Barang bukti alat peledak di rumah dinas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Merdeka.com)

Money.id - Polisi masih menyelidiki bom yang meledak di rumah dinas Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Jumat dini hari, 1 Januari 2015 di Jalan Dalem Kaum, Bandung, Jawa Barat. Sejauh ini, polisi menduga, bahan peledak itu bukan molotof.

Dikutip dari BBC, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan, saat ini belum ada temuan yang mengindikasikan ledakan itu terkait dengan penangkapan terduga teroris di Jawa Barat.

Hingga Jumat siang, Tim Labolatorium dan Forensik Mabes Polri masih mengumpulkan barang bukti di lokasi kejadian. "Tim Puslabfor (Mabes Polri) masih mengumpulkan barang bukti untuk mengetahui jenis bahan peledaknya," kata Sulistyo.

Menurutnya, kehadiran tim Puslabfor itu sekaligus juga untuk memastikan apakah bahan peledak itu bisa menimbulkan efek terbakar atau tidak. "Karena barang buktinya ditemukan di dekat mobil TV One, yang menurut sejumlah saksi memunculkan api," jelasnya.

Tidak keras

Sebelumnya disebut bahwa ledakan itu berasal dari bom molotof, tetapi ini dibantah oleh Pudjo. Kata dia, saat ini polisi masih menelusuri barang bukti ditemukan untuk memastikan jenis peledak itu.

"Kita juga ingin tahu apa sifat ledakannya, eksplosif ataui tidak. Lalu tujuannya apa, apakah untuk membuat takut atau untuk mematikan," papar Sulistyo.

Polisi juga belum bisa memastikan ledakan itu ditujukan untuk Ridwan Kamil atau bukan, sebab menurutnya ledakan terjadi persis di seberang rumah dinas orang nomor satu di Kota Bandung itu. "Ledakan itu lebih dekat ke lapangan."

Berdasar keterangan para saksi mata yang diperiksa polisi, ledakan itu tidak keras dan hanya menimbulkan asap saja. Polisi juga belum bisa memastikan aksi itu aksi terorisme atau bukan. Sebab menurut Pudjo, belum ada indikasi ke sana.

Sebelumnya pada pertengahan Desember lalu, polisi menangkap sembilan orang terduga teroris di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Mereka diklaim tengah menyiapkan aksi teror dengan nama sandi 'Konser Akhir Tahun' dengan sasaran antara lain simbol negara serta komunitas Islam Syiah.

Tidak lama kemudian, pada Rabu 23 Desember 2015, polisi menangkap dua terduga teroris di Bekasi, dan salah seorang diantaranya adalah warga Tiongkok etnis Uighur yang akan bertindak sebagai pelaku bom bunuh diri. (ita)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section