Money.id - Sekilas, foto di atas hanya menampilkan bendera berbagai negara di dunia. Tapi, ada seorang pria loh yang berdiri di antara gambar bendera-bendera tersebut.

Dialah seniman asal China, Liu Bolin. Selama bertahun-tahun, Bolin bekerja dan 'menghilang' dalam berbagai media yang unik. Dia berkamuflase dengan berbagai background untuk meningkatkan kesadaran orang mengenai politik dan isu sosial.

"Saya selalu menggunakan hasil karya saya untuk mempertanyakan dan memikirkan kembali ketimpangan dan ketidakseimbangan yang disebabkan oleh proses pembangunan manusia," kata Bolin, seperti dikutip dari laman CNN, 10 September 2015.

Misalnya beberapa waktu lalu, Bolin yang telah dicat, 'menghilang' situs pembongkaran dan lorong supermarket. Karyanya tersebut khusus untuk menyuarakan keprihatinannya atas skandal makanan palsu yang merebak di China.

Kisah Pilu Pria yang Hidup Dalam Paru-paru Besi

Pada awal September 2015, studio Bolin meluncurkan sebuah foto yang dinamai 'The Future.' Dalam foto ini, seluruh tubuh Bolin di cat agar bisa 'menghilang' di antara gambar bendera 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain bendera negara, Bolin juga mencantumkan kotak-kotak yang berisi 17 target PBB secara global, termasuk mengentaskan kemiskinan dan aksi aksi untuk iklim dunia.

"Selain itu, ada energi bersih, pemanasan global, dan masalah ekologi lainnya," tambah Bolin.

Ternyata Selfie Lebih "Buas" Ketimbang Hiu

Kolaborasinya dengan PBB tersebut merupakan bagian dari kampanye untuk menyoroti tujuan pembangunan berkelanjutan yang baru dan secara resmi akan diadopsi Majelis Umum PBB, akhir bulan ini.

Proyek Bolin selanjutnya adalah mengangkat isu migran Afrika ke Eropa. Untuk proyek ini, dia akan terbang ke Sisilia dan Lampedusa.

(Liu Bolin dalam salah satu aksinya. Bisakah Anda menemukan dia?/Klein Sun Gallery)

"Menghilang bukanlah poin utama karya saya. Ini hanyalah metode yang saya pakai untuk menyampaikan pesan. Memberitahu masyarakat bahwa jika kita tidak menghentikan cara kita hidup atau perhatian, kita akan menghadapi bencana kita sendiri. Ini cara saya menyampaikan kecemasan saya mengenai manusia," jelasnya.