1. HOME
    2. INSPIRATORY
FASHION

Sukses Rintis Brand Fashion Setelah Mundur dari Posisi Akuntan

By Dian Rosalina 23 Mei 2016 10:10
Bisnis Tanpa Modal

Fadlun memilih berhenti menjadi karyawan di perusahaan dan mulai berbisnis yang dinilainya lebih menguntungkan secara finansial. Wanita kelahiran 1991 itu mengatakan bahwa dia mengawali bisnisnya tanpa modal. Ya, Lunart menjual produknya dengan sistem Pre-Order alias PO. 

"Tadinya aku selalu ambil barang-barang di Factory Outlet untuk dijual lagi. Setelah coba usaha, sistem PO itu baru aku jalani. Jadi mereka bayar dulu, lalu aku jahit sendiri dengan penjahit dekat rumah. Itu juga cuma bertahan dua bulan, sampai akhirnya Lunart buat baju sendiri dengan sistem ready stock," ujarnya.

Disinilah awal mula kesuksesan Fadlun dimulai. Dia coba membeli bahan kain dari garmen lokal di dekat rumahnya di kawasan Tangerang Selatan.

Tak seperti pengusaha kebanyakan yang membuat pola sendiri saat memulai bisnisnya, anak ketiga dari tiga bersaudara ini memilih roduk garmen, karena lebih murah dengan kualitas terbaik.

"Biasanya aku ambil sampai tiga rol kain. Awalnya aku produksi dengan motif-motif yang lucu itu, satu artikel cuma ada 25 pieces. Jadi setiap produksi ada empat motif, ya pokoknya sekali produksi bisa mencapai 100 pieces," jelas Fadlun.

Dia bercerita, banyaknya permintaan saat ini membuatnya harus sering bolak-balik ke garmen hanya untuk berbelanja bahan kain. Bahkan dalam sebulan, Fadlun bisa datang dua sampai tiga kali. Tiap pengeluaran berbelanja kain, Fadlun harus merogoh kocek Rp10 juta per sekali datang.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Semua persediaan barang Lunart Project yang unik dan ceria, selalu diburu konsumen yang mayoritasnya adalah anak sekolah. Terlebih lagi harga yang ditawarkan mulai dari Rp100 ribu sampai Rp160 ribu.

Dengan range harga yang terjangkau di kantong pelajar, tak heran bila dia bisa mengantongi Rp50 juta per bulannya. Penghasilan yang jauh lebih besar dari gajinya sebagai akuntan pajak.

Ketika ditanya soal investasi yang dimiliki sejak merintis Lunart Project, Fadlun menjawab sambil tertawa.

"Kalau investasi, tidak ada. Aku lebih suka dibilang berinvestasi pahala, karena bisa menyenangkan orang tua, terutama ibu. Senangnya aku bisa jalan-jalan setiap minggu sama ibu dan kakak-kakak aku. Aku pun punya mobil sekarang karena semua itu hasil Lunart Project, bukan dari orangtuaku," kata sarjana lulusan Universitas Islam Negeri Jakarta itu. (els)

BACA JUGA

 

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section