Money.id - Semakin banyak saja inovasi dan kreasi unik yang dapat dimanfaatkan manusia. Terutama inovasi itu muncul terkait dengan kebutuhan sehari-hari. Misalnya saja, seperti inovasi unik satu ini yaitu sabun batang yang terbuat dari Air Susu Ibu (ASI).

Ide ini dimiliki oleh seorang wanita yang menjual ASI-nya secara online. Ia menjual ASI-nya bukan dalam bentuk susu botolan melainkan dalam bentuk sabun, keju dan bahkan es krim dengan brand 'Baby Gaga.'

Melansir laman dailymail.co.uk, Jumat 11 November 2016, sabun dengan bentuk binatang lucu seperti kelinci, boneka, beruang dan kura-kura itu dijual online di sebuah situs e-commerce China, Taobao.

Ide tersebut muncul setelah anaknya menolak untuk meminum susunya lagi. Karena tak ingin ASI-nya terbuang sia-sia, dia memutuskan untuk menciptakan sabun mandi batangan.

Meski pun tidak ada manfaat medis dengan menggosokkan sabun mandi berbahan ASI, ibu yang tidak disebutkan namanya itu mengklaim produknya populer di kalangan keluarga dan teman-teman. Maka dari itulah ia memutuskan untuk menjualnya secara online.

Bisnis tersebut begitu sukses hingga mendorong ibu-ibu lain untuk mengikuti langkahnya. Salah satu dari mereka bahkan mengaku telah menjual lebih dari 300 batang sabun mandi ASI di Taobao.

Namun, para dokter di China memberikan reaksi keras terhadap tren yang berkembang pesat tersebut. China Times bahkan mengklaim dalam laporan mereka bahwa sabun tersebut bisa menyebarkan penyakit jika berasal dari seorang ibu yang memilliki riwayat kesehatan buruk.

Tapi ini bukan pertama kalinya orang-orang berusaha untuk memanfaatkan kegunaan ASI. ASI telah menjadi barang mewah bagi orang-orang kaya di China dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa perusahaan bahkan menawarkan jasa menyusui bagi ibu-ibu yang sibuk.

Keluarga tersebut bahakan berani membayar ribuan dolar per bulan untuk ASI. Uniknya lagi beberapa orang dewasa memilih untuk menjadi 'bayi' lagi dengan minum ASI baik langsung atau setelah diperah.

Menurut Southern Metropolis Daily, para agen menawarkan jasa menyusui bagi bayi yang baru lahir, orang sakit atau orang sehat dengan membayar 16.000 yuan (sekitar Rp 31 juta) per bulan.

Para pelanggan mengatakan mereka menginginkan ASI karena nilai gizinya yang tinggi. Menurut mereka, ASI memiliki campuran kandungan unik antibodi, sel, enzim, hormon, dan asam lemak yang dianggap sebagai superfood.