1. HOME
    2. FRESH
WISATA LEGENDA

Tangkuban Parahu, Wisata ke Tempat Cinta Terlarang

By Rohimat Nurbaya 11 Maret 2016 17:18
Transportasi dan harga tiket masuk

Transportasi

Meski lokasinya cukup jauh dari pusat kota, namun banyak kendaraan umum melintas di sana. Misalnya ketika sudah berada di alun-alun Kota Bandung tinggal menuju ke Terminal Kebon Kalapa. Dari sana naik angkutan kota rute Kebon Kalapa - Ledeng.

Kemudian dari Terminal Ledeng, letaknya berseberangan dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Tempat ini merupakan terminal kecil tempat mangkalnya angkutan umum menuju Lembang, Tangkuban Parahu dan Subang.

Untuk menuju Tangkuban Parahu dari Terminal Ledeng naik angkutan rute Ledeng - Subang. Mobilnya biasanya menggunakan ELF, kemudian turun persis di depan pintu masuk ke Tangkuban Parahu.

Sebenarnya dari Terminal Ledeng ada angkutan yang langsung ke Tangkuban Parahu, namun harus sabar menunggu, sebab sangat jarang. Kemudian operasional angkutan ke sana tidak 24 jam, biasanya pukul 7 malam sudah jarang.

Salah satu kawah di Gunung Tangkuban Parahu (disparbud.jabarprov.go.id)

Dari pintu masuk Tangkuban Parahu ke kawah jaraknya sekitar 2 kilometer. Sebenarnya ada omprengan yang mengantar, namun harganya sangat mahal bisa mencapai Rp50 ribu hingga Rp63 ribu sekali jalan, sebab banyak calo.

Tetapi apabila jago menawar, bisa saja membayar omprengan tersebut tidak sampai di atas Rp50 ribu. Kalau sudah mentok dan lama tidak ada penumpang biasanya dibayar Rp20 ribu bersedia.

Caranya, pura-pura jalan dulu sebentar, kemudian ketika di tengah jalan pasti ditawari lagi oleh sopir omprengan tersebut dengan tarif lebih murah. Mungkin, bila sanggup bisa berjalan kaki dari gerbang menuju ke kawah Tangkuban Parahu.

Perjalanan dari pintu masuk ke arah kawah jalannya cukup menanjak dan sangat berliku. Di kanan dan kiri jalan didominasi pohon pinus. Udara di sana sangat sejuk dan segar, selama perjalanan dipastikan merasakan indahnya alam Parahyangan.

Selain menggunakan kendaraan umum, sebenarnya lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi, tidak harus turun naik angkutan. Kemudian menuju ke puncaknya tidak perlu mengeluarkan kocek besar serta tidak perlu tawar-menawar tarif naik omprengan.

Namun perlu diwaspadai, apabila hari libur lalu lintas mulai dari Jalan Setia Budi hingga kawasan Pasar Lembang sangat padat. Sebab sepanjang jalan menuju Tangkuban Parahu merupakan kawasan hotel dan rumah makan, serta ada persimpangan menuju objek wisata lain.

Tiket masuk

Tarif tiket masuk ke Tangkuban Parahu pada hari libur dan hari biasa berbeda. Kalau bukan hari libur, tiket masuk untuk wisatawan domestik dipatok Rp20 ribu per orang, sedangkan wisatawan mancanegara Rp200 ribu per orang.

Kemudian untuk parkir kendaraan terbagi menjadi tiga golongan. Parkir sepeda motor dipatok Rp12 ribu, mobil Rp25 ribu dan bus Rp110 ribu.

Pada hari libur tiket masuk lebih mahal, tiket masuk Rp30 ribu per orang untuk wisatawan domestik, sedangkan wisatawan mancanegara Rp300 ribu per orang.

Sementara itu biaya parkir saat hari libur untuk sepeda motor dipatok Rp17 ribu, mobil Rp35 ribu dan bus Rp150 ribu. Jam operasional kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu mulai dari pukul 7.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Disarankan jangan mengunjungi Gunung Tangkuban Parahu ketika musim hujan.

Gunung Tangkuban Parahu (disparbud.jabarprov.go.id)

Ada dua kawah yang menjadi objek wisata di sana yakni Kawah Ratu, Kawah Domas dan Kawah Upas.

Kawah Ratu merupakan kawah terbesar dari ketiga kawah yang paling terkenal di Gunung Tangkuban Parahu. Kawah Ratu dapat dilihat dari dataran yang lebih tinggi dengan pagar pembatas dari kayu. Pemandangan disaksikan di sana.

Tanah di sekitar kawah umumnya berwarna putih dengan batu-batu berwarna kekuningan karena kandungan belerang. Selain itu juga Anda bisa melihat asap yang mengepul dari kawah.

Di sekitar lokasi terdapat banyak toko kecil yang menjual berbagai suvenir seperti topi, syal, sarung tangan, masker dan juga berbagai kerajinan dari kayu.

Tidak hanya suvenir, ada juga warung makan yang menjual mi rebus dan teh hangat atau ketan bakar yang merupakan makanan khas Lembang.

Sementara itu, Kawah Domas berada di dataran yang lebih rendah dari Kawah Ratu. Tidak seperti di Kawah Ratu yang hanya diperbolehkan melihat dari kejauhan dan dibatasi pagar kayu.

Salah satu kawah Gunung Tangkuban Parahu (disparbud.jabarprov.go.id)

Ketika menyambangi Kawah Domas, pengunjung bisa melihat dari dekat. Bahkan, bisa melakukan pengujian panasnya kawah dengan merebus telur. Jika mengunjungi Kawah Domas di atas jam empat sore, diwajibkan menyewa seorang pemandu demi alasan keselamatan.

Sedangkan, Kawah Upas berada di sebelah Kawah Ratu. Ketika ingin mencapai ke sana pengunjung harus melalui jalan terjal dan berpasir.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini lebih sedikit bila dibandingkan dengan Kawah Ratu. Selain itu, Kawah Upas juga lebih kecil dan lebih dangkal.

Selain tiga kawah tersebut, ada lagi yang menarik dari Gunung Tangkuban Perahu, yaitu Pohon Manarasa. Pohon yang banyak tumbuh di sekitar tempat wisata ini mempunyai daun berwarna merah dan jika dimakan rasanya mirip dengan daun jambu. Menurut warga sekitar, daun pohon ini bisa mengobati diare.

Uniknya, warga setempat juga percaya bahwa daun ini juga bisa membuat awet muda. Dalam mitos Gunung Tangkuban Parahu, Dayang Sumbi yang merupakan ibu Sangkuriang dipercaya selalu makan daun ini, sehingga tetap cantik dan awet muda sehingga anaknya sendiri sampai mencintainya.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section