Pada tahun 2012 ia memberanikan diri untuk membuka usaha warung makan yang dinamai Republik Jengkol. Nama tersebut dipilihnya berdasarkan filosofi mengenai jengkol yang merupakan makanan rakyat Indonesia.

Usaha barunya ini tak lantas laris begitu saja. Fatoni pernah mengalami masa sulit saat membangun Republik Jengkol, terutama pada tahun pertama.

"Ketika saya memasang spanduk Republik Jengkol banyak orang yang menertawakan saya. Namun dengan keyakinan saya yang begitu kuat, saya yakin suatu hari nanti mereka yang menertawakan saya malah penasaran dan sudah terbukti saat ini," tutur Fatoni sambil sibuk membungkus pesanan semur jengkol para pelanggannya.

Pelanggan Warung Republik Jengkol
© 2016 money.id/Azalia Amadea

Menurut Fatoni, Republik Jengkol mulai dikenal orang pada Desember 2015 lalu. Usaha kuliner uniknya ini mulai populer semenjak banyak media yang meliputnya. Fatoni mengaku, bahwa ia tidak perlu susah payah mengiklankan usahanya tersebut untuk menarik minat banyak pelanggan.

"Alhamdulillah, saya tidak perlu mengiklankan. Pernah ada orang yang datang cuma foto tidak makan, tak apa-apa, silakan saja dan juga media yang sering meliput. Hampir setiap bulan ada saja media yang meliput, dari situlah mulai banyak pelanggan berdatangan," ujarnya. (poy)

(da/aa)