1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Konversi Minyak Tanah ke Elpiji, Pertamina Klaim Hemat Rp197 Triliun

Setelah dilakukan konversi, konsumsi Minyak Tanah turun dari 9,85 juta kiloliter menjadi hanya 850 ribu kiloliter.

By Rohimat Nurbaya 14 Februari 2016 10:03
Ilustrasi gas 3 kilogram (Merdeka.com)

Money.id - Pertamina mengklaim program konversi minyak tanah ke gas elpiji 3 kg menghemat anggaran sebesar Rp197,05 triliun, sejak dimulai pada 2007.

Setelah dilakukan konversi, konsumsi minyak tanah turun dari 9,85 juta kiloliter menjadi hanya 850 ribu kiloliter.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, beberapa indikator kesuksesan program konversi BBM ke LPG 3 kg antara lain, hingga kini telah mendistribusikan paket perdana sebanyak 57,19 juta paket hanya dalam waktu sembilan tahun program berjalan.

"Kemudian pola konsumsi energi masyarakat dapat diubah secara masif dari semula minyak tanah ke elpiji 3kg," kata Wianda seperti dikutip dari laman resmi ESDM.

Wianda menjelaskan, program konversi minyak tanah ke gas itu juga mendorong kemajuan industri tabung elpiji dan membuka lapangan kerja, di mana hingga saat ini sebanyak 89 juta tabung Elpiji 3kg beredar di masyarakat.

Saat ini konversi telah dilakukan diseluruh Indonesia, kecuali Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat berikut pulau-pulau kecil, karena keterbatasan infrastruktur dasar.

"Saat ini, terdapat 3.250 agen dan 128.044 pangkalan elpiji 3kg yang tersebar hingga pelosok," katanya.

Wianda menuturkan, Pertamina fokus dalam upaya penyediaan elpiji kepada masyarakat yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun dan Pertamina memproyeksikan konsumsi elpiji 3kg tahun ini sebesar 6,6 juta metrik ton.

"Jumlah itu meningkat dibanding realisasi permintaan pada tahun lalu sebesar 5,57 juta metrik ton," ujarnya.

Dia menambahakan, program konversi BBM ke LPG 3 kg tidak menggunakan LPG impor sehingga tidak memnyebabkan ekonomi biaya tinggi. Program konversi ini memanfaatkan LPG hasil produksi dalam negeri.

Saat ini tambahan produksi dalam dalam negeri dapat diperoleh dari RFCC, TPPI, dan Kilang LPG Mundu dengan total penambahan sekitar 1.650 MT per hari. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section