Dia mengaku, sebenarnya penjualan jas hujan tidak hanya laku pada musim hujan, di musim liburan banyak mahasiswa yang mencari jas hujan untuk naik gunung.

Selain itu orang-orang yang mengadakan gathering dan outbond di gunung pun sering membeli ke tempatnya.

Pria yang juga selalu berjualan mainan dan gulali saat akhir pekan di Taman Margasatwa Ragunan ini bercerita, karena seringnya orang membeli jas hujan ke tempatnya, produknya pun dikenal dari mulut ke mulut.

Hingga pada suatu saat ada salah seorang pelanggannya seorang konsultan, membeli jas hujan hampir di setiap bulan Oktober-November tiap tahun. Mereka membeli jas hujannya sampai 200 buah untuk sebuah acara.

"Tidak itu saja sih, waktu itu ada dari kalangan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Cikeas yang selalu membeli jas hujan di saya. Kemudian para kontraktor yang mau bekerja saat musim hujan pun juga menjadi langganan," kata Adi.

Bahkan ada beberapa pelanggannya yang berasal dari Singapura. Mereka sengaja membeli barangnya di tempat Adi karena harganya lebih murah daripada yang ada di Singapura.

"Asal tahu saja, kalau di Singapura itu jas hujan mahal sekali loh. Bisa sekitar Rp100 ribu per buahnya. Ya makanya setiap bulan, ada satu orang yang dari Singapura berbelanja jas hujan sebanyak 100 helai setiap bulannya. Tidak heran sih, karena jas saya kan murah meriah tetapi kualitas bagus," ujar pria berumur 39 tahun itu.

Dia mengatakan, jika ingin membuat peluang usaha tidak perlu menunggu sampai datangnya kesempatan. Bila saat itu ada celah langsung ambil dan berinovasi. (poy)

(dr/dr)