1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Mengenal Ulap Doyo, Tenun Warisan Budaya Suku Dayak Benuaq

Tenun Ulap Doyo menggunakan teknik pewarnaan alami.

By Dwifantya Aquina 3 Oktober 2015 14:12
Tenun Ulap Doyo (indonesiakaya.com)

Money.id - Rumah Rakuji adalah tempat yang mewadahi kreasi seni dan budaya anak bangsa. Salah satunya kerajinan kain tenun dan anyaman. Jumat 2 Oktober 2015 di Jakarta Convention Center (JCC) Rumah Rakuji memamerkan koleksi kerajinannya.

Pemiliki Rumah Rakuji, Myra Widiono mengatakan, hasil karya yang dipamerkan berasal dari tangan masyarakat suku Dayak Benuaq, Kalimantan Timur.

"Kerajinan Anyaman sendiri adalah pengembangan kreasi dengan bahan dari serat Ulap Doyo. Serat Ulap Doyo berasal dari tumbuhan yang banyak tumbuh disekitar desa Dayak Benuaq," kata Myra yang diwawancarai Money.id.

Kain tenun ini menjadi semacam identitas bagi Suku Dayak Benuaq yang mendiami sebagian wilayah Kalimantan Timur. Bahan baku, proses pembuatan, dan motif yang spesifik dari tenun ini menjadi warisan budaya tak ternilai dari masyarakat Dayak Benuaq.

Tidak hanya itu, kreasi Tenun yang dipamerkan oleh Rumah Rakuji memiliki keunikan dengan pewarnaan alami. Banyak bahan yang digunakan sebagai pewarna alami seperti daun tarung, tengger, jelawing, mengkudu, secang, dan lain sebagainya.

"Proses pewarnaan alami tidak semudah pewarnaan sintetis. Butuh waktu lama untuk melakukan beberapa tes bahan mana yang cepat diserap oleh kain tenun atau Ulap Doyo," ujar dia.

Ulap doyo merupakan jenis tenun ikat berbahan serat daun doyo (Curliglia latifolia). Daun ini berasal dari tanaman sejenis pandan yang berserat kuat dan tumbuh secara liar di pedalaman Kalimantan, salah satunya di wilayah Tanjung Isuy, Jempang, Kutai Barat.

Agar dapat digunakan sebagai bahan baku tenun, daun ini harus dikeringkan dan disayat mengikuti arah serat daun hingga menjadi serat yang halus. Serat-serat ini kemudian dijalin dan dilinting hingga membentuk benang kasar.

Cara yang produksinya pun dilakukan secara tradisional seperti teknik celup dan teknik tie dye. Butuh waktu lama untuk menyelesaikan satu kerajinan. Wajar jika harga-harga yang ditawarkan mulai dari Rp200 ribu hingga jutaan rupiah.

Anda tertarik untuk memilikinya sebagai koleksi pribadi? Datanglah ke Gallery Rumah Rakuji, Jl. Bunga Mawar No.8 Cipete Selatan, Jakarta Selatan.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section