1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Hubungan Bikini dan Senjata Nuklir

Pakaian renang wanita ini diperkenalkan pada 1946 oleh insinyur asal Paris, Louis Réard.

By Ita Malau 28 September 2015 10:34
Pakaian bikini (Pixabay)

Money.id - Di negara-negara barat, bikini merupakan pakaian yang banyak dipakai saat berenang atau bermain di pantai. Bikini biasanya terdiri dari dua potong, satu untuk menutup dada, sementara yang lain menutup bagian kemaluan perempuan bagian bawah.

Karena potongannya itu, bikini memang membuat pemakainya sangat seksi. Di beberapa negara yang melarang pakaian terbuka di muka umum, bikini masuk blacklist.

Namun, terlepas dari kontroversi vulgar atau tidaknya pakaian ini, tahukah Anda sejarah bikini terkait dengan nuklir loh. Pakaian renang wanita ini diperkenalkan pada 1946 oleh insinyur asal Paris, Louis Réard.

Nah, nama bikini dia ambil dari Bikini Atoll, sebuah pulau di Samudera Pasifik Utara. Antara tahun 1946 dan 1958, Amerika Serikat meledakkan 23 nuklir di 7 lokasi di pulau tersebut.

Bagi warga pulau, kala itu merupakan periode yang melelahkan dan terasa lama. Isu uji senjata nuklir ini menuai kontroversi yang tak ada habisnya. Dan, hal itu menarik perhatian Louis Réard juga.

Diapun kemudian menamai baju renang hasil karyanya itu dengan bikini. Louis Réard berpikir, pakaian yang terinspirasi dari lingerie itu akan seperti bom atom. Kecil, tapi 'mematikan.'

Dia ingin agar bikini karyanya itu meledak di pasaran dan menimbulkan perbincangan di kalangan masyarakat. Terbukti.

Industri bikini meledak, bahkan hingga kini. Peminatnya kian banyak. Saat ini, perputaran uang di industri bikini berada di angka US$8 miliar. Dan, ini hanya di Amerika Serikat saja loh. (Boldsky)

(im/im)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section