1. HOME
  2. FASHION-BIZ
TAS FASHION

Kenapa Tas Hermes Himalayan Dibanderol Seharga Rumah?

Tas ini diwarnai dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan imej pegunungan Himalaya yang megah

By Ita Malau 21 September 2015 20:00
Tas Hermes Himalayan crocodile Birkin (1stdibs)

Money.id - Bagi para sosialita, tas kini menjelma jadi gaya hidup. Kasus yang menyeret Devita Friska (24), menguak perputaran tas mewah dengan harga selangit di kalangan sosialita Indonesia.

Devita mendekam di penjara gara-gara urusan jual-beli tas Hermes tipe Sac Birkin 30 Crocodile Niloticus Himalayan seharga Rp950 juta. Kasus ini tengah bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Adalah Margaret Vivi, pemilik sebuah showroom mobil, melaporkan Devita ke Polda Metro Jaya. Margaret menyeret Devita ke jalur hukum atas dugaan penipuan.

Mengapa tas ini begitu mahal dan seharga rumah di kota besar? Layakkah sebuah tas dibanderol ratusan juta, bahkan hingga miliaran rupiah?

Dikutip dari laman Vogue.com, Jane Finds menjawab pertanyaan itu. Jane Finds adalah pemilik situs 1stdibs, toko online yang menjual barang-barang seni, antik, perhiasan, dan fashion.

Menurut Jane Finds, tas berdiameter 30 centimeter itu memang langka dan menjadi idaman seluruh penggila tas bermerk di dunia. Tas ini pernah dijual dengan harga $432.000 atau Rp6 miliar, dengan kurs saat ini (Rp14.073 per $1).

Tas ini terbuat dari kulit buaya niloticus asal Afrika. Kulit buaya yang telah diolah kemudian diwarnai dengan sangat perlahan agar bisa mendapatkan imej atau kesan pegunungan Himalaya yang megah.

Proses pencelupan warna dilakukan dengan sangat telaten hingga memakan waktu berjam-jam. "Semakin terang warnanya, semakin sulit prosesnya," kata Jane Finds.

Belum cukup sampai di situ. Pabrikan tas asal Prancis juga menyematkan gembok kecil yang terbuat dari 68,4 gram emas putih 18 karat dan dihiasi 40 berlian dengan total 1,64 karat. Body tas juga bertabur 200 berlian dengan total 8,2 karat.

"Tas ini dibuat untuk para klien VIP. Hermes menciptakan produk yang langka dan unik seperti ini," kata dia.

(im/im)

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section