Indonesia adalah negara demokratis dan tidak mungkin meniru China yang memblokir Google.
By Adhi 8 Juni 2016 13:14Money.id - Secara mengejutkan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) meminta pemerintah untuk memblokir Google dan YouTube. ICMI menilai bahwa Google dan YouTube menampilkan banyak konten negatif, mulai dari pornografi, perjudian, hingga paham radikal.
"Situs ini telah secara bebas untuk menebarkan konten-konten pornografi dan kekerasan tanpa kontrol sedikit pun. Google dan YouTube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia, jika mereka tidak dapat mengontrol situs-situs yang mereka unggah untuk masyarakat," ungkap Sekjen ICMI Jafar Hafsah dalam keterangan pers yang diterima awak media Selasa, 7 Juni 2016.
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan bahwa tidak mungkin Indonesia memblokir Google. Ia juga mengatakan telah berkordinasi langsung dengan Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie, untuk menyelaraskan pemikiran.
"Saya sudah berbicara dengan Prof Jimly. ICMI sudah sepaham dengan pemerintah, dan jalannya memang bukan dengan memblokir Google dan YouTube," kata Menteri Rudiantara.
Sementara menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Ismail Cawidu, Indonesia adalah negara demokratis dan tidak mungkin meniru China yang memblokir Google.
"Indonesia negara demokrasi dengan kebijakan open sky policy. Kita tidak mungkin memblokir Google dan YouTube, karena itu menyangkut kebebasan pers juga. Kalau di China beda, negara punya otoritas yang dibenarkan Undang-undang mereka, karena bukan negara demokrasi," papar Ismail melalui pesan singkat.
Selain itu, pemblokiran juga tak bisa dilakukan karena Google dan YouTube bukan layanan yang memang sengaja dihadirkan untuk menampilkan konten negatif.
Konten-konten yang ada di Google dan YouTube merupakan konten user generated content (UGC), alias konten-konten yang disediakan oleh para pengguna internet sendiri.
Dengan kata lain, Google dan YouTube hanyalah platform, negatif atau positif bergantung pada masing-masing pengguna.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus