Money.id - Tren selfie adalah hasil dari tumbuh pesatnya ekosistem perangkat mobile. Pertumbuhan pengguna smartphone yang terus melesat, serta semakin canggihnya teknologi kamera smartphone, membuat selfie menjadi kegiatan yang digemari, bahkan menjadi candu bagi banyak orang. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan terbaru dari Google.

Berbekal program kecerdasan buatan atau artificial intelligience besutannya, Google berhasil mendata 24 miliar lebih foto selfie yang masuk ke server layanan Google Photo.

Puluhan miliar foto itu diklaim berasal dari lebih dari 200 juta netizen yang mengunggah foto selfie ke internet melalui berbagai layanan Google sepanjang tahun 2015 kemarin.

Sebagai catatan, jumlah foto selfie sebenarnya yang diunggah ke internet tahun 2015 tentunya jauh lebih besar dari angka itu. Sebab, jumlah tersebut belum mengikutsertakan foto yang diunggah ke Apple iCloud, Facebook, Snapchat, Twitter, dan Instagram.

Lebih lanjut dipaparkan, 24 miliar foto selfie yang diunggah ke layanan Google itu menghabiskan kapasitas penyimpanan data hingga 13,7 petabyte (PB). Bila dikonversi ke gigabyte, jumlahnya sampai 13,7 juta GB!

Dampak buruk selfie

Penggunaan smartphone yang kian meningkat diyakini sangat mempengaruhi hobi berfoto selfie masyarakat dunia.

Namun, kelompok ilmuwan dari Florida State University belum lama ini kembali meneliti dampak positif dan negatif dari kebiasaan selfie tersebut.

Mereka membagikan kuesioner pada 420 orang yang berusia 18-62 tahun. Pertanyaan yang diajukan adalah; berapa banyak foto selfie yang telah mereka lakukan dan bagikan ke media sosial?

Dilansir laman DYI Photography, hasil yang didapat adalah; semakin banyak foto selfie yang diunggah ke media sosial, maka akan semakin kecewa mereka terhadap bentuk dan postur tubuh mereka sendiri. Uniknya, kesimpulan tersebut juga terjadi pada foto selfie berdua dengan pasangan.

Para ilmuwan juga menyimpulkan bahwa semakin banyak foto bersama pasangan yang diunggah, maka semakin buruk hubungan percintaan mereka. (poy)