1. HOME
  2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Berkat Bulu Mata, Wanita Ini Jadi Jutawan

Helli Aprilia awalnya hanya coba-coba mengunggah koleksi bulu matanya ke akun Instagram. Responsnya luar biasa.

By Dwifantya Aquina 2 Oktober 2015 14:20
Helli Aprilia, pemilik toko online yang menjual bulu mata (Instagram)

Money.id - Berawal dari keisengan mengunggah foto bulu mata miliknya di akun media sosial, kini Helli Aprilia meraup keuntungan berlipat ganda. Usaha yang dimulainya sejak tiga tahun lalu ini telah membuatnya mampu mengantongi omzet hingga ratusan juta rupiah.

"Awalnya sih coba-coba jual bulu mata yang saya punya yang tidak pernah digunakan lewat Instagram," ucap Helli. Ia melihat gambar yang diunggahnya itu tak hanya banyak mendapatkan tanggapan positif, tapi juga membaca adanya peluang bisnis.

Mulanya Helli pun tidak tahu bagaimana bentuk bulu mata yang disenangi oleh masyarakat di Indonesia. Namun setelah melihat respons di akun sosial medianya, ia pun memahami karakter aksesoris mata yang diminati oleh konsumen.

"Saya mulai menggeluti usaha ini April tahun 2012," kata wanita beranak satu itu. Saat itu dirinya hanya menyediakan 100 boks bulu mata.

Bulu mata yang dijualnya tersebut merupakan produk impor dari Taiwan. Aksesoris dari negara beribu kota itu dipilih karena lebih tahan lama dan memiliki model double layer.

"Produk yang saya jual terbuat dari sintetis jadi awet dan bisa dipakai untuk beberapa kali," kata Helly. Walaupun ada produk bulu mata dari rambut manusia, ia mengaku tidak menjualnya karena konsumen jauh lebih tertarik terhadap aksesoris mata sintetis.

Tak hanya itu, bulu mata yang diproduksi Taiwan dianggapnya mempunyai bentuk yang lebih beragam. Selain itu, pamor bulu mata di Taiwan sudah berkembang lebih dulu dari Indonesia.

"Kebanyakan konsumen lebih minat pada bulu mata yang berukuran pendek dan lebat," ujar wanita kelahiran Tembilahan, Riau. Ia menganggap, model itu lebih digemari karena bentuknya sesuai dengan wajah Asia khususnya masyarakat Indonesia.

Untuk memenuhi permintaan tersebut, kini Helli mampu menyediakan barang dalam jumlah banyak. Setiap minggu, dia bisa memasok sampai 300 boks bulu mata.

Untuk bulu mata isi lima dan 10 pasang single layar dihargai Rp85 ribu. Sedangkan yang double layer isi lima pasang harganya Rp120 ribu.

"Untuk model yang banyak diminati biasanya saya bisa sedia stok sekitar 100-200 boks, tapi kalau yang jarang dibeli paling hanya lima atau sepuluh kotak," ungkap alumnus Institut Pertanian Bogor itu. Bukan cuma satu atau dua jenis saja, ia menerangkan bulu mata yang dipasarkan lewat akun instagram @doublesweet13 ini hingga 200 model.

Dalam akun medsosnya yang diikuti lebih dari 117 ribu followers itu, tak jarang ia juga mengunggah video pendek yang berisi tutorial penggunaan bulu mata hingga cara merias wajah. Selain untuk meningkatkan kepercayaan pembeli, dia merasa perlu berbagi info itu, terlebih bagi mereka yang masih awam dalam dunia tata rias wajah.

Terhambat perizinan

Kendati bisnis tersebut tidak selalu berjalan mulus, tak jarang ia menghadapi kesulitan terkait perizinan barang masuk dari luar negeri. Ia pun pernah mengalami penahanan barang hingga satu bulan lamanya.

Pergerakan nilai rupiah yang semakin merosot terhadap dolar pun menjadi problema yang tengah dihadapinya. Dimana ia harus tetap berusaha menyediakan produk bulu mata yang berkualitas, tapi harganya tetap terjangkau.

"Buat saya itu tantangan, itu pelajaran berharga," ungkap Helli. Menurutnya, semua itu merupakan risiko yang wajar dialami para pedagang, bagian terpenting adalah semangat dan kemauan untuk terus berusaha.

Lewat kegigihannya itu, saat ini Helli bisa mengantongi keuntungan mencapai Rp150-200 juta per bulannya. Berkat ketekunannya, kini ia tak hanya berjualan via internet, Helli pun berhasil menggapai impiannya yakni membuka gerai bulu mata dan perlengkapan tata rias lainnya di Mall Artha Gading, Jakarta Utara.

Bukan cuma sampai disitu, wanita berkulit putih ini masih bercita-cita untuk membuka beberapa toko lagi di ibu kota. Baginya selama ada keinginan dan kerja keras, segala kesulitan akan terasa mudah

"Asal pantang menyerah, semua badai pasti akan berlalu," ucapnya.

Laporan: Dian Ardiahanni

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section