Money.id - Amerika Serikat adalah negara yang terobsesi dengan operasi plastik. Namun, bicara soal bedah plastik, Korea Selatan terkenal lebih ekstrem, karena operasi dilakukan mencakup hampir seluruh bagian tubuh.

Seperti dikutip laman Washington Post, bedah plastik di Korea Selatan dinilai menjadi tindakan medis yang normal dilakukan para pria atau wanita.

Hal itu diungkapkan oleh Christina Lim (19), salah satu pasien yang menjalani operasi plastik.

Penerjemah bahasa di TV Korea itu mengaku merasa tertekan dengan penampilannya di layar kaca.

"Saya mendapat banyak komentar tentang penampilan yang mengatakan bahwa saya terlihat gemuk dan tak memiliki wajah menarik," kata Lim.

Wanita Muslim Bercadar Ini Gitaris Band Metal

Lantaran ingin kariernya sebagai penerjemah berjalan mulus, dia memutuskan menjalani operasi V-Line Reduction dan Rhinoplasty.

"Semua orang ingin terlihat seperti idola K-Pop. Harus terlihat cantik, memiliki kelopak mata ganda, dan harus langsing," tutur Lim.

Lim mengaku sempat mencoba untuk mengesampingkan pemikiran 'Koreanness' dimana seseorang memiliki penampilan yang dinilai sempurna--hidung macung, tubuh langsing, wajah tirus, dan kaki jenjang.

Selain Lim, tidak sedikit orang-orang dari mancanegara berdatangan ke Korea Selatan untuk bedah plastik.

Salah satunya adalah Jessica Choi dari Los Angeles. Manajer properti itu mengaku penampilannya kurang menarik.

"Saya merasa mata tidak pernah cukup besar dan tak sedikit orang menertawakannya, hingga saya berpikir terbang ke Korea," kata Choi.

Choi menjelaskan biaya yang dikeluarkan bila dirinya menjalani operasi di Amerika, lebih mahal dibanding di Korea Selatan. Belum lama dirinya operasi hidung di Beverly Hills dengan biaya US$8 ribu atau sekitar Rp113 juta.

"Di Korea Selatan harga operasi plastik mulai dari US$2 ribu (sekitar Rp28 juta) sampai US$5 ribu (sekitar Rp71 juta). Harga yang cukup signifikan lebih murah," jelas wanita berusia 33 tahun itu.

Sesal dan Siksa

Diketahui Lim dan Choi ditangani oleh dokter spesialis bedah plastik yang sama dari sebuah klinik terkenal di Korea Selatan, yaitu Dr Joo Kwon.

Hidung Choi diperbaiki kembali bentuknya, rahangnya dirampingkan, matanya diperlebar, lemak di perut dipindahkan mengisi dahinya. Sementara Lim menjalani operasi hidung dan 'pelangsing' rahang.

Selama 10 jam di meja operasi keduanya mengaku sangat tersiksa, terutama paska operasi dilakukan. Lim mengaku tak akan lagi menjalani operasi.

Kerap Pamer Kemewahan di Media Sosial, Sosialita China Dipenjara

"Rasa sakitnya menyebar. Rasanya seperti tulang yang disayat pisau. Setiap malam tidur tanpa pil (peredam rasa sakit). Saya tak bisa mengatakan apa-apa. Itu adalah mimpi paling buruk," kata Lim.

Sementara Choi mengatakan bahwa bedah plastik yang dijalaninya merupakan operasi dengan tingkat rasa sakit yang luar biasa tinggi sepanjang hidupnya.

"Saya merasa berdosa, mengapa saya melakukan (operasi plastik) ini," kata Choi. Namun rasa sakit dan penyesalan luntur seiring tiga bulan proses pemulihan dilakukan.

Meski demikian mereka mengaku rasa sakit yang didapatkannya setimpal dengan hasil yang didapatkannya.

"Saya senang dengan wajah sekarang ini. Aku akan hidup dengan wajah ini. Saya tidak mengatakan (saya) cantik, tapi saya dapat mengatakan bahwa saya terlihat lebih baik sekarang," tutur Lim.

Dalam menjalani 'modifikasi' penampilan, Choi menegaskan bahwa dirinya akan memberitahu setiap orang yang berniat operasi plastik.

"Bila tak ada masalah berarti dengan wajah mereka, saya akan memberitahu untuk tak melakukan (operasi). Saya akan mengatakan kalau teman-temannya termasuk saya, lebih menyukai wajah aslinya," ucap dia. (dwq)