1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

Studi Adanya 'Tombol' Tidur di Otak Manusia

Penemuan ini diharapkan dapat membantu penderita gangguan tidur seperti insomnia.

By Rizki Astuti 7 Mei 2016 17:05
Ilustrasi Mengantuk (Workpolis.com)

Money.id - Para ilmuwan percaya bahwa mereka telah menemukan 'tombol tidur' di otak manusia. Mereka mengklaim bahwa sejenis garam di otak memainkan peran penting dalam memutuskan apakah kita tertidur atau tetap terjaga.

Penemuan ini diharapkan bisa membuka jalan untuk pengobatan gangguan tidur seperti insomnia atau sejenisnya, dan membantu mengembangkan alat-alat baru untuk memerangi depresi.

Ketika ilmuwan menyebut garam di otak, mereka berbicara tentang ion dalam dalam cairan tulang belakang otak (CSF). Cairan tersebut membasahi dan mengelilingi sel-sel otak, dan dapat mengubah kondisi kesadaran makhluk bertulang belakang.

Dikutip laman Dailymail, Sabtu 7 Mei 2016, para peneliti dari University of Copenhagen dan Universitas Rochester mengungkapkan, dalam penelitiannya mereka mempengaruhi kadar garam, dimana otak mampu mengontrol siklus tidur-bangun pada tikus di laboratorium.

"Garam-garam ini memainkan peran yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya," kata Profesor Maiken Nedergaard dari Center for Basic and Translational Neuroscience di Copenhagen University.

Menurut Nedergaard, penelitian ini mengungkapkan lapisan pemahaman yang sama sekali baru tentang bagaimana otak berfungsi.

"Pertama, kita belajar lebih banyak tentang mengendalikan tidur. Tidak hanya itu saja, penemuan ini juga membuka pemahaman masa depan yang lebih baik tentang, mengapa ada orang yang menderita kejang ketika sering terjaga sepanjang malam," kata Nedergaard.

Penelitian menunjukkan bahwa otak menggunakan sebuah mekanisme yang sederhana seperti mengubah kadar garam untuk mengontrol apakah kita tertidur atau terjaga.

"Penelitian ini baru sebatas mempelajari syaraf saja, namun untuk memahami aktivitas otak masih belum cukup. Itu karena harus mencakup semua sel, terutama astrosit yang mengatur kadar garam di otak," tambahnya.

Hasil penemuan Nedergaard dan timnya ini baru saja diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science. (els)

Baca Juga

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section