Money.id - Bukan cuma soal keamanan bagi penumpang. LadyJek, layanan jasa ojek serba wanita yang berbasis digital ini pun melengkapi sejumlah perlindungan untuk sang sopir.

"Ada tiga tingkat proteksi bagi pengemudi LadyJek, yakni panic alarm, alert button, dan insurance," kata Brian Mulyadi CEO LadyJek. Ia mengatakan, ketiga perlindungan itu memiliki fungsi yang berbeda.

Lulusan Boston University ini menerangkan, panic alarm berbentuk serupa gantungan kunci yang bisa mengeluarkan suara hingga 120 desibel. Sehingga jika terjadi sesuatu pada sopir LadyJek, bunyi itu akan menarik perhatian orang sekitar.

"Selain panic alarm, ada alert button, jika driver menekannya maka otomatis akan terhubung dengan bagian pelayanan LadyJek," ungkap dia. Secara otomatis, posisi pengendara akan terlacak dan jika darurat pihak LadyJek akan segera mendatanginya.

Untuk proteksi para pengendaranya, LadyJek juga memberikan polis asuransi kecelakaan. "Buat asuransinya kita didukung oleh Axa Mandiri, dimana Rp1juta untuk pengobatan dan Rp10 juta bagi pengendara yang meninggal ataupun mengalami kelumpuhan," terang Brian.

Tak hanya itu, pihak LadyJek pun membekali ojek wanitanya dengan atribut seperti helm dan jaket. Bagi penumpang, mereka pun akan diberi masker mulut, penutup kepala dan helm LadyJek.

Lewat LadyJek, Brian berharap layanan jasa transportasi ini bisa jadi pilihan dan solusi bagi perempuan untuk merasa aman dalam pemakaian kendaraan umum. "Semoga dengan LadyJek tiap penumpang wanita bisa mendapatkan layanan transportasi yang praktis, aman, dan nyaman," terang alumnus Boston University. (dwq)