1. HOME
  2. NEWS
KABUT ASAP

Kabut Asap Semakin Pekat, Jokowi Tempuh Jalur Darat ke Riau

Presiden Jokowi dan rombongan akan meninjau lokasi kebakaran hutan.

By Dwifantya Aquina 9 Oktober 2015 13:25
Presiden Joko Widodo di Istana Negara (Setkab.go.id)

Money.id - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera semakin pekat. Jarak pandang di sejumlah daerah seperti Riau dan Jambi sangat terbatas, bahkan penerbang dari dan menuju daerah tersebut banyak dibatalkan.

Presiden Joko Widodo yang hendak meninjau lokasi kebakaran hutan bersama rombongan akhirnya memilih menempuh jalur darat dari kota Bukttinggi, Sumatera Barat menuju Riau, Jumat 9 Oktober 2015. Di sana, Jokowi akan memantau penanganan kabut asap yang semakin parah dari hari ke hari.

Dalam siaran pers, Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana menyebut bahwa dalam perjalanan menuju Kampar, Presiden Jokowi sempat singgah di Rumah kelahiran ‎Bung Hatta Proklamator RI.

“Presiden disambut putri dan menantu Bung Hatta, Meutia Hatta dan Edi Swasono,” kata Ari.

Di Kampar, Presiden Jokowi bersama rombongan meninjau pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terkena bencana asap di Posko Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kuok, Desa Lereng Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Selanjutnya, Presiden dan rombongan melaksanakan salat Jumat di Masjid Jamik Al-Ihsan Islamic Centre Kabupaten Kampar. Usai menunaikan Salat Jumat, Presiden mengunjungi Posko Operasi Gabungan Karlahut, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar untuk melihat penanganan bencana asap di Provinsi Riau.

“Presiden juga akan melihat lokasi bekas kebakaran, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar,” terang Ari.

Pada petang hari, Presiden Jokowi dan rombongan direncanakan akan kembali menuju Padang untuk bermalam.

Kekuatan Padamkan Kebakaran

Upaya pemadaman api yang membakar hutan dan lahan gambut di Kalimantan dan Sumatera terus dilakukan. Pemerintah mengerahkan berbagai kekuatan agar kabut asap hilang dan udara bersih dapat kembali dihirup warga.

Kapusdatin Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencara (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merinci kekuatan Indonesia dalam menjinakkan api dan asap. Berikut rincian yang ditulis dalam rilis yang diterima Money.id.

- 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan.
- 22.146 personel dikerahkan di 6 provinsi.

Khusus untuk Sumatera Selatan yang merupakan pusat hotspot terbanyak dikerahkan:

- 5 helikopter
- 2 pesawat Air Tractor water bombing
- 1 pesawat Casa untuk hujan buatan
- 3.694 personel gabungan TNI, Polri, dan lainnya.

Sutopo juga mengatakan selain kekuatan dari dalam negeri, pemerintah juga siap menerima bantuan dari luar negeri untuk mengatasi bencana kabut asap ini. Bantuan datang dari Singapura, Rusia, Malaysia dan Jepang. Diharapkan bantuan dari negara sahabat ini bisa mempercepat proses pemadam api.

"Bantuan yang diharapkan adalah pesawat water bombing yang memiliki kapasitas besar, yang mampu mengangkut air lebih dari 10 ton. Bantuan internasional tersebut nantinya akan bergabung dengan personel dari Indonesia, baik untuk operasi darat dan udara," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, komando tetap ditangan pemerintah Indonesia. Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.

Bantuan internasional untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini bukan yang pertama kali. Pada September 1997, Indonesia menerima bantuan internasional untuk mengatasi karhutla berupa 1.300 personel pasukan Bomba dari Malaysia, 3 Hercules C-130 dari Malaysia, 1 Hercules C-130 dari Singapura, 2 pesawat Air Tractor pembom air dari Australia, 2 Hercules dari AS, 2 helikopter dari Jepang untuk memantau hotspot dan peralatan pemadam kebakaran Jepang dan Prancis.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section