Penutupan gerai-gerai Starbucks di Jakarta belum diketahui sampai kapan.
By Dwifantya Aquina 14 Januari 2016 16:50Money.id - Starbucks menutup sekitar 50 outlet di Jakarta paska ledakan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 14 Januari 2016.
Chief Executive Officer Howard Schultz mengatakan dalam peristiwa tersebut tidak ada pelanggan ataupun staf yang menjadi korban jiwa.
"Kita hidup dalam ketidakpastian besar dan rapuh. Ini adalah tindakan tidak masuk akal, kekerasan dan terorisme tak bisa diterima," ujar Schultz di Mumbai, seperti dilansir Bloomberg.
Sementara, Starbucks mengucapkan belasungkawa atas kejadian teror yang menewaskan sejumlah masyarakat sipil.
"Kami sangat sedih dengan tindakan yang tidak masuk akal yang terjadi di Jakarta hari ini, hati kami bersama dengan masyarakat Indonesia," tulis website resmi Starbucks.
Laman resmi Starbucks mengatakan bahwa ada seorang pelanggan yang terluka di lokasi kejadian, yakni di depan gerai Starbuck gedung Skyline, Jakarta. Namun, Starbucks memastikan seluruh karyawannya selamat.
"Toko ini dan semua toko Starbucks lainnya di Jakarta akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut," katanya.
Diketahui, Starbucks memiliki lebih dari 200 outlet yang tersebar di 15 kota di Indonesia, dan membuka gerai pertamanya di Jakarta pada 2002, menurut situs perusahaan tersebut.
Setidaknya terdapat enam ledakan bom yang terjadi di sekitar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari ini. Empat pelaku yang dipastikan berasal dari jaringan teroris, berhasil ditembak mati oleh pihak kepolisian.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus