1. HOME
  2. NEWS
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI

OJK Nilai Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen Tak Cukup

Di Indonesia harus ada reformasi struktural agar mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

By Abdul Kharis 28 April 2016 15:19
Ilustrasi uang (Dwi Narwoko/Money.id)

Money.id - Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 naik sebanyak 6 persen dibandingkan 2015. Namun, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad mengatakan pertumbuhan sebesar itu belum cukup untuk menstabilkan kondisi perekonomian.

"Pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya 6 persen saja tidak akan cukup," ucap Muliaman D Hadad laporan keuangan BI di Gedung Bank Indonesia (BI), Kamis, 28 April 2016.

Pertumbuhan ekonomi di angka tersebut dianggap tidak cukup lantaran negara sebesar Indonesia membutuhkan penambahan tenaga kerja yang cukup tinggi. Belum lagi penduduk Indonesia yang setiap tahunnya mengalami pertumbuhan.

"Tambahan tenaga kerja begitu besar dan tambahan penduduk yang besar, kita harus bawa ke level yang lebih tinggi lagi," ucap Muliaman. Oleh sebab itu, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dapat tumbuh di atas 6 persen.

"Di Indonesia masyarakat membutuhkan lapangan kerja dan tambahan penduduk yang besar membuat indonesia harus dibawa ke level yang lebih tinggi lagi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang baik, perlu adanya reformasi struktural. Di Indonesia harus ada reformasi struktural agar mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Terus tumbuh

Perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh dan berada dalam tren yang meningkat dalam jangka menengah pada 2016. Inflasi di Indonesia pun dapat terus terjaga.

Gubernur Bank Indonesia BI, Agus Martowardojo, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang positif didukung oleh faktor domestik maupun perekonomian global yang didukung oleh reformasi struktural yang terus dilakukan pemerintah.

"Inflasi juga diperkirakan dapat terjaga sesuai dengan kisaran sasaran yaitu 4 plus minus 1 persen untuk tahun 2016-2017 dan 3,5 plus minus 1 persen dalam jangka menengah," Kata Agus.  

Agus menilai, reformasi struktural yang dijalankan oleh pemerintah akan membuat kondisi perekonomian Indonesia terjaga. 

Dengan struktur perekonomian yang lebih baik dan sumber pertumbuhan yang lebih terdiversifikasi, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan tetap terkendali pada tingkat yang aman dan dengan struktur yang lebih sehat. (poy)

 

(da/ak)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section