1. HOME
  2. NEWS
ALUTSISTA

SS2-V5A1, Senjata Pindad Kebanggaan Indonesia di Kancah Internasional

Senjata ini juga digunakan Kopassus, pasukan khusus Bangladesh dan beberapa negara di Afrika.

By Arry Anggadha 28 April 2016 11:08
Senjata SS2-v5A1 jadi andalan Satgas Formed Police Unit (FPU) Indonesia ke VIII (Istimewa / Money.id)

Money.id - Ketegangan terjadi saat Polisi Indonesia yang tergabung dalam Satgas Formed Police Unit (FPU) Indonesia ke VIII melakukan patroli rutin di wilayah Sudan Utara. Anggota AKBP John Huntal Sitanggang harus berhadapan dengan kelompok militan Janjaweed di sekitar pasar El-Fasher.

Didatangi militan Janjaweed, membuat sejumlah prajurit ekstra bersiaga. Kejadian yang terjadi Maret 2016 ini pun sirna setelah salah satu anggota FPU VIII Indonesia menyapa dan dibalas sapaan ramah dari kolompok militan ini.

Karena keramahan polisi Indonesia terhadap anak-anak maupun masyarakat sekitar membuat Janjawed tidak memasukkan FPU VIII sebagai musuh. Di sana FPU VIII dikenal keprofesionalannya dan selalu membawa nama harum Indonesia di misi PBB ini.

"Dan biasa adat kita saling sapa dan salam. Yang tadi sedikit tegang dengan keramahan kita, dia juga ramah," cerita Brigadir Zunan kepada Money.id, Jakarta (28/04/16).

Brigadir Zunan berbagi keceriaan bersama masyarakat Darfur Sudan
© 2016 money.id/Istimewa


Usai saling sapa, militan Janjaweed yang menenteng senjata AK-47 dan KSVK kaliber 12,7 mm meminta anggota FPU VIII yang berpatroli ini menunjukkan senjatanya. SS2-V5A1, senjata standar FPU Indonesia ini menjadi sorotan militan Janjaweed.

"Karena keadaan yang sudah kami pastikan aman. Janjaweed bukan suatu ancaman, jadi kami persilakan. Kita sampaikan ini buatan bangsa Indonesia sendiri. Dia jawab Aundoneshiee Tamam, kurang lebih artinya Indonesia bagus," tambah anggota Polisi Udara ini.

SS2-V5A1 adalah senjata versi terbaru yang diproduksi PT Pindad pada 2012. Selain digunakan FPU Indonesia, senjata ini juga digunakan Kopassus, pasukan khusus Bangladesh dan beberapa negara di Afrika.

Sebelum masuk ke produksi massal, SS2 V5A1 harus mendapatkan sertifikasi eksternal dari Litbang TNI, Polri maupun militer negara pembeli. 4 aspek pengujian harus diikuti yakni Konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan, Kemampuan, Kelancaran kerja dan Insani.

"Namanya ya Sertifikat uji coba disitu menyatakan lulus dengan nilainya. Tentu saya ikut bangga dan ikut mendorong produksi senjata dan alutsista dalam negeri bisa go internasional," ucap Kasi Uji Jatmu Sublabuji Lab Dislitbangad, Mayor Suratmoko.

Brigadir Saihun, anggota Brimob yang tergabung dalam FPU VIII mengaku bangga bisa menjalankan misi menggunakan senjata buatan anak bangsa. Ia pun senang bisa membantu mengenalkan SS2 V5A1 ini ke dunia Internasional.

"Disamping ringan, SS2 V5 ini praktis dan simple banget. Negara lain (yang tergabung dalam FPU) banyak menggunakan senjata buatan Amerika dan Rusia. Hanya Indonesia yang saya tahu khususnya yang di sekitaran super camp ini. Tentunya kita bangga," tuturnya saat dihubungi.

FPU Indonesia 8 menjadi pasukan inti pengawalan Police Commisioner
© 2016 money.id/Istimewa


Saihun menambahkan, saat acara Medal Parade Misi Perdamaian PBB di Darfur, Sudan, beberapa FPU negara lain selalu meminjam SS2-V5A1. Tidak sampai di situ, saat patroli bersama juga tak luput dijajal kontingen negara lain.

"Mereka hanya lihat-lihat. Dan menurut mereka keren dan mudah bongkar pasangnya. Kadang dipakai buat foto-foto selfie. Yang sering itu dari Mesir dan Malaysia," imbuhnya.

Selama bertugas dan digunakan FPU Indonesia, senjata SS2 V5A1 belum pernah bermasalah. Saihun berharap, SS2 V5 bisa menjadi senjata standar Brimob.

"Mohon untuk Brimob di daerah-daerah bisa diseragamkan SS2 V5. Disamping memang mantap, senjata ini sudah dikenal di dunia Internasional," harapnya.

Sedangkan, Suratmoko berharap, ke depan PT Pindad harus memperbaiki pengawasan di bidang Quality Control. Ia pun berharap di HUT PT Pindad yang ke-33 ini, semakin berkembang dan visi menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023 bisa tercapai.
 
"Saran quality control harus benar baik mulai dari pemilihan bahan sampai barang jadi sehingga kulitas betul-betul terjamin. Dirgahayu PT Pindad Persero semoga tambah tumbuh berkembang," ungkapnya.

Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim menuturkan, SS2 V5A1 memiliki keunggulan antara lain picatinny Rail di empat sisi dan dapat dipasang aksesoris senjata seperti teleskop, aim point, dan sebagainnya. SS2 V5A1 praktis untuk digunakan pada pertempuran jarak dekat.

"Popor yang dapat digeser dan dilipat, memiliki vertical grip, penggunaan flip up sight sebagai alat bidik, dan masih banyak lainnya. Kami juga siap memenuhi kebutuhan TNI dan Polri," jelasnya.

Hingga saat ini, SS2-V5 A1 telah diproduksi sebanyak 310 pucuk. PT Pindad tengah menjajaki kerjasama dengan beberapa mitra di Timur Tengah untuk memasarkan SS2-V5 dan sejumlah produk senjata lainnya.

"SS2 V5 kami targetkan untuk masuk ke pasar Timur Tengah. Selain SS2 V5, kami juga menjajaki penjualan produk SS2 V4 yang sudah beberapa kali menjuarai kompetisi menembak militer di Australia, ASEAN, dan Brunei. Varian SS2 ini cocok dipakai untuk pasukan khusus dalam misinya," tutup pria murah senyum ini.

(Oleh: Fahrizal Lubis)

Baca Juga

(aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section