1. HOME
  2. NEWS
SAINS

Fenomena Blood Moon, Pertanda Kiamat?

Fenomena bulan penuh berwarna kemerahan seperti darah akan terjadi hari ini.

By Dwifantya Aquina 28 September 2015 16:33
Fenomena Blood Moon (Amy Connell)

Money.id - Fenomena bulan penuh berwarna kemerahan seperti darah atau dikenal dengan sebutan blood moon, oleh banyak orang dikaitkan dengan pertanda datangnya kiamat. Juru bicara Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa hal itu hanya siklus normal yang terjadi dalam tata surya.

Dilansir Mirror, Senin 28 September 2015, NASA berpendapat bahwa dalam dunia astronomi, tidak dikenal adanya asteroid atau komet pada jalur yang menyebabkan tabrakan dengan bumi.

Lembaga luar angkasa milik Amerika itu juga menyatakan, tidak akan ada benda besar yang akan menyerang bumi dalam beberapa ratus tahun kedepan. Sehingga, menurut NASA, prediksi hari kiamat itu hanya karangan dari pikiran manusa.

Peristiwa bulan penuh atau supermoon itu terjadi akibat adanya gerhana bulan. Pada 1982, proses gerhana pernah terjadi, namun posisi bulan tertutup oleh bayangan bumi.

Kombinasi antara bulan penuh dan warna darah itu, diperkirakan tidak akan terjadi sampai 2033. Sehingga, banyak orang yang akan menggunakan kamera demi mendapat jepretan bagus.

Agar bisa menghasilkan gambar indah, Fotografer senior Bill Ingalls memberikan tips seperti mencari latar yang menarik bagi pengguna ponsel pintar. Sedangkan bagi pengguna kamera DSLR, mereka harus mengatur white balancenya menjadi daylight.

Fenomena astronomi itu merupakan tontonan wajib. Sebab butuh waktu hingga belasan tahun lagi agar dapat menyaksikan kedatangan blood moon itu kembali.

Blood moon akan memasuki “bayangan umbra” bumi pada pukul 01.07 GMT pada 28 September 2015. Setelah itu, 64 menit kemudian, bulan sepenuhnya dalam bayangan atau dikenal sebagai gerhana bulan total selama 1 jam lebih 12 menit.

Sayangnya, tidak semua masyarakat di berbagai negara dapat mengabadikan momen itu. Blood moon hanya akan terlihat di wilayah bagian Eropa, Amerika bagian utara dan selatan, Afrika, Pasifik timur dan Asia Barat. (dwq)

Laporan: Dian Ardiahanni    

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section