Money.id - Penutupan dua bandara di Nusa Tenggara Barat, yakni Bandara Internasional Lombok Praya dan Bandara Selaparang, diperpanjang hingga Senin 9 November 2015, pukul 07.45 WIB. Penutupan dilakukan karena dampak erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani.

"Sesuai Notam nomor B2728/15 dan C3526/15, Bandara Internasional Lombok (Lombok Praya) dan Bandara Selaparang Lombok penutupannya diperpanjang sampai Senin (9/11) pukul 07.45 WIB (estimasi)," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan melalui pesan singkat kepada wartawan, Minggu 8 November 2015.

Erupsi anak Gunung Rinjani berdampak pada penutupan sejumlah bandara termasuk Bandara Ngurah Rai, Bali dan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun dua bandara terakhir sudah kembali normal sejak Kamis 5 November lalu, menyusul dikeluarkannya Notice to Airman (NOTAM) oleh otoritas penerbangan setempat yang menyatakan bandara aman untuk melakukan aktivitas penerbangan.

Hingga Senin mendatang, ratusan penerbangan dari dan menuju Lombok telah dibatalkan. Termasuk 91 penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju dua bandara yang ditutup tersebut.

"Seluruh penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Lombok sampai saat ini masih kami hentikan, menyusul baru saja telah dikeluarkannya NOTAM dari otoritas Bandara setempat. Penutupan Bandara Internasional Lombok tersebut direncanakan ditutup hingga sampai hari Senin besok," ujar Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar, dalam keterangan tertulis.

Hingga saat ini Gunung Rinjani masih mengeluarkan debu vulkanik, dan pergerakan arah debu Vulkaniknya pun masih belum stabil antara ke arah selatan dan arah barat daya, di mana debu vulkanik tersebut masih terpusat tepat di atas pulau Lombok.

Meskipun Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Ngurah Rai Denpasar saat ini telah dibuka, Garuda Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi dari erupsi Gunung Rinjani tersebut, khususnya Bandara Internasional Lombok yang sampai hari ini hingga besok masih ditutup.