1. HOME
  2. NEWS
PEMBUNUHAN

Engeline Sering Teriak Kesakitan Saat Dihukum Margriet

Jeritan merintih kesakitan hampir tiap hari terdengar dari mulut mungil Engeline.

By Dwifantya Aquina 3 November 2015 15:31
Engeline, bocah 8 tahun yang dibunuh secara tragis (Facebook)

Money.id - Sidang lanjutan pembunuhan Engeline dengan terdakwa Agus Tay Hamba May menghadirkan saksi-saksi. Kali ini giliran Rahmat Handono dan Susiani, pasangan suami istri yang pernah menyewa kos di rumah terdakwa Margriet Christima Megawe, memberi kesaksian.

Susiani dan Handono memberikan kesaksian tentang penelantaran dan penyiksaan yang dilakukan Margriet pada Engeline semasa hidup. Jeritan merintih kesakitan dan pekerjaan rumah tangga yang terlampau berat hampir tiap hari menjadi pemandangan yang mereka lihat selama hampir tiga tahun menyewa kos di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali.

"Sakit mami, sakiiiiiiit. Itu sambil menangis dan menjerit," ucap Susiani sambil menirukan suara Engeline di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Selasa 3 November 2015. Jeritan itu jelas mereka dengar lantaran jarak ruangan kamar yang tak lebih dari dua meter dengan kamar Margriet.

Pasangan itu pun mengaku tiap hari melihat Engeline bangun shubuh. Engeline, kata Susiani, bangun pagi untuk mengurus ternak ayam, anjing dan kucing milik ibu angkatnya, Margriet. "Ayamnya ada 500-an ekor, kucing 20 ekor, anjing 5 ekor. Itu semua Engeline yang urus," kata dia.

Susiani pun menyebut bahwa tiap hari dengan telaten bocah malang itu memberi makan ayam, kucing dan anjing. Menurut dia, Margriet biasanya bangun tiap hari pada pukul 08.00 WITA. Ia lantas mencari Engeline untuk membantu bocah delapan tahun itu untuk memberi makan ternak.

Usai memberi makan ayam, sore hari Engeline pula yang harus membersihkan tempat makan dan minum ayam. "Tempat makan minum ayam ada ratusan," jelas Susiani.

Ketika sedang membersihkan tempat makan dan minum ayam, Susiani melihat Engeline melakukannya hingga larut malam hari. "Sampai jam 23.00 WITA saya masih suka lihat dia membersihkan tempat makan ayam dan minum. Ada banyak soalnya, ratusan," ujar Susiani.

Handono mengungkap, bahwa terdakwa Margriet punya cara tersendiri untuk menghukum anak angkatnya, Engeline. Hukuman itu diberikan jika Margriet tak becus bekerja.

Menurut Susiani, jika Engeline dianggap tak becus memberi makan ayam, kucing dan anjing Margriet, maka ia tak akan mendapat jatah makan.

"Kalau dia dihukum karena dianggap tidak becus kerja maka dia tidak akan diberi makan seharian," kata Susiani kepada Ketua Majelis Hakim Edward Haris Sinaga.

Tak hanya itu, sesampainya di rumah setelah pulang dari sekolah, Engeline juga dihadapkan pada setumpuk pekerjaan. Di antaranya adalah mencuci tempat makan dan minum ternak serta kembali memberinya makan.

Tak jarang gadis cilik itu harus tidur dengan perut keroncongan karena seharian tak makan. "Kalau tidak becus malam harinya, ya dihukum lagi," kata dia.

Dalam kesaksiannya, Susiani juga mempraktikkan suara kasar perintah Margriet ke Engeline yang kerap kali mereka lihat.

"Ayo kamu kerja jangan malas-malas. Si bodoh! Kalau kamu tidak kerja, tidak diberi makan dan sekolah," tuturnya menirukan ucapan Margriet kala itu.

Laporan: Barry Putra

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section