1. HOME
  2. NEWS
GO-JEK

Ancam Mogok Massal, Sejumlah Driver Go-Jek Tetap 'Narik'

Go-Jek mengeluarkan peringatan kepada driver yang mogok massal akan diputus hubungan kemitraannya.

By Dwifantya Aquina 3 November 2015 12:29
Para driver Go-Jek (go-jek.com)

Money.id - Sejumlah pengemudi Go-Jek mengancam akan mogok pada hari ini, Selasa 3 Oktober 2015. Pesan berantai yang isinya menginformasikan soal mogok massal tersebut beredar sejak kemarin.

Aksi itu sebagai buntut dari pemotongan tarif secara sepihak oleh manajemen Go-Jek. Jika sebelumnya tarif untuk per kilometer (km) adalah Rp4.000, kini menyusul kebijakan tarif baru yakni Rp3.000 per km. Bonus Rp50.000 akan diberikan kepada driver Gojek setiap pengumpulan 8 poin.

Potongan tarif yang diberlakukan sejak Senin 2 Oktober 2015 ini memicu protes para pengemudi hingga muncul ancaman akan melakukan aksi mogok.

Namun, nyatanya hingga hari ini sejumlah Go-Jek beroperasi seperti biasa. Syahrul, salah satu pengemudi Go-Jek mengaku tetap mengambil orderan dan tak mau ikut-ikutan dengan ajakan yang berbau provokasi tersebut.

"Saya nggak tahu awalnya ada pesan berantai itu dari mana, tapi saya tidak mau ikut-ikutan mogok lah. Tetap kayak biasa, ambil orderan, cari uang. Saya nggak tahu kalau yang lain," kata dia saat berbincang dengan Money.id.

Ia mengakui ada beberapa rekannya yang sempat membahas masalah kebijakan tarif baru. Akan tetapi masalah itu, menurut dia, sudah diputus oleh pihak manajemen.

"Pernah sih waktu itu masalah kurir (layanan Go-Send), tapi sekarang kan sudah ke tarif normal, dihitung per kilometer," tuturnya.

Ia pun mengaku hanya bisa pasrah dengan kebijakan yang diberlakukan manajemen. "Biasanya kan dapat bonus Rp50.000 kalau sudah angkut lima penumpang, sekarang harus delapan baru dapat bonus. Tapi ya nggak apa-apa, jalani saja kayak biasanya," ujar pria berusia 30 tahun itu.

Menyikapi hal itu, manajemen PT Gojek Indonesia menyayangkan jika mogok benar terjadi. Mereka pun menyebut aksi tersebut diprakarsai oleh provokator. Pesan untuk mogok sebelumnya sudah tersebar di antara sesama pengemudi Go-Jek melalui aplikasi obrolan WhatsApp.

"Kepada rekan-rekan driver. Mari kita berpikir bijak. Kami dari manajemen Go-jek telah mendapatkan info atas masukan dari berbagai sumber bahwa akan diadakan aksi demo/mogok massal/sweeping yang diprakarsasi oleh beberapa provokator. Manajemen sangat menyayangkan hal tersebut," tulis manajemen Go-Jek dalam pesan yang dikirimkan ke seluruh pengemudi kemarin.

Tak tanggung-tanggung, mereka mengancam para pengemudi yang ikut mogok akan dipecat. "Kami mengambil keputusan bahwa setiap driver yang berpartisipasi atau memprovokasi demo/mogok/sweeping akan diputus kemitraannya," imbuh pesan itu.

Suka Informasi Ini? KlikĀ Like Ini

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section