1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Burgreens, Bisnis Makanan Organik Mengajak Orang Hidup Sehat

By Rohimat Nurbaya 15 Maret 2016 07:05
Jatuh Bangun Rintis Burgreens

Persiapan bisnis

Bagi Helga dan suaminya bernama, Max, mendirikan Burgreens bukan perkara mudah, mereka butuh persiapan lama supaya konsepnya matang. Saat tinggal di Belanda dia dan suaminya terus memutar otak supaya bisnis makanan sehat itu bisa terwujud.

Setelah Helga dan suaminya memilih menetap di Indonesia akhirnya impian mendirikan restoran makanan sehat terwujud.

"Brainstorming cukup lama, sekitar setahun berangan-angan. Setelah di Indonesia mulai menggarap kurang lebih dalam tiga bulan langsung buka kecil-kecilan," jelasnya.

Awalnya bisnis dijalankan oleh enam orang, termasuk dia dan suaminya serta empat rekan Helga saat duduk di bangku SMA.

Setelah Burgreens berdiri, perjalanannya tidak langsung mulus, beberapa masalah sempat mendera bisnis mereka.

Salah satu menu Burgreens (Instagram)

Salah satunya tidak adanya kesamaan visi dan misi dari enam pendiri itu, hingga akhirnya kini tinggal tiga orang. Selain itu, awal buka resto ada hari-hari dimana tidak ada pengunjung sama sekali.

"Pada dua tahun pertama saya dan suami bekerja tujuh hari seminggu," tutur dia.

Namun menurut Helga kini Burgreens sudah mulai berjalan mulus dan banyak diketahui banyak orang, khususnya di Jakarta. Meski hanya untuk segmen tertentu kini Burgreens sudah memiliki pelanggan khusus.

"Banyak pelanggan menjadi loyal customer, mereka suka dengan makanan yang kami buat. Mereka juga mendukung social impact yang Burgreens buat," imbuhnya.

Saat ini Burgreens, sudah ada dua cabang di Jakarta, yakni di Rempoa, Jakarta Selatan dan Tebet, Jakarta Selatan. Rencananya Helga bersama suami dan rekannya itu akan membuka cabang ketiga di Fatmawati, Jakarta Selatan.

Salah satu menu Burgreens (Instagram)

Masuk Forbes

Helga mengaku tidak menyangka bisa masuk deretan pengusaha sukses Asia di bawah 30 tahun versi majalah finansial asal Amerika Serikat, Forbes.

Menurut dia, beberapa bulan lalu dia sempat dikontak melalui email dan diminta memberikan beberapa informasi. Setelah itu lalu dikabari bahwa terpilih jadi finalis dan pada 25 Februari 2016 namanya terpampang di Forbes.

"Saya sangat senang dan bersyukur karena kerja keras serta bisnis yang saya rintis dari hati diakui oleh majalah internasional," terang Helga.

Meski tidak berdampak langsung terhadap omzet, namun menut Helga dengan masuk dalam jajaran pengusaha sukses Asia di bawah 30 tahun versi Forbes itu sudah meningkatkan brand awareness terhadap Burgreens.

"Yang membuat saya paling senang sejujurnya adalah karena award ini memberikan motivasi kepada tim saya," tutur dia.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section