Money.id - Memutuskan apakah akan membeli makanan organik atau tidak menjadi sebuah dilema. Sebab produk makanan yang ditanam tanpa menggunakan pestisida itu harganya mahal. Tetapi, apakah makanan yang akan kita beli harus semuanya organik?

Jawabannya tidak. Menurut organisasi sosial Pesticide Action Network (PAN Inggris), kita bisa selektif memilih produk yang akan dibeli. 

Beberapa makanan mengandung residu pestisida dibanding yang lain, tergantung pada metode pertanian dan faktor lainnya. Sehingga sebaiknya beralih ke organik untuk makanan yang terpapar bahan berbahaya. Sangat sulit untuk membeli semua makanan berbahan organik.

Di Inggris, Komite Ahli Residu Pestisida pada Makanan (Prif) mengaku secara teratur menguji berbagai buah, sayuran, produk hewani, makanan bertepung dan biji-bijian apakah dalam batas-batas aman.

Sebelum digunakan, pestisida pada makanan telah dipastikan aman dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia atau lingkungan.

Tatapi pihak dari PAN Inggris Nick Mole mengatakan sedikit yang diketahui tentang efek jangka panjang jika mengkonsumsi makanan yang terpapar residu pestisida. "Sekitar 60 persen dari buah dan sayuran mengandung residu pestisida," katanya seperti dikutip telegraph.co.u.

"Mengonsumsi apel tidak akan membunuh Anda, tetapi ada efek jangka panjang yang tidak kita ketahui." Itulah mengapa dia menyarankan siapa pun mempertimbangkan beralih ke organik.

Tabel di bawah ini adalah daftar sayur dan buah-buahan yang mengandung residu pestisida berdasarkan laporan Prif tahun 2013 dan 2014.

Daftar terburuk

Jeruk
Lemon dan limau
Pir
Anggur
Apel
Salad kemasan
Pisang
Spring greens
Kubis
Herbs
Bayam
Ketimun

Daftar terbaik

Ubi bit
Jamur
Lobak
Kembang kol
Kacang polong
Asparagus
Alpukat
Brokoli
Kentang
Swede
Ubi
Labu

Makanan yang harus dihindari

Gandum
Beras
Tepung
Roti

Sainsbury melaporkan bahwa penjualan produk organik, terutama buah meningkat tajam sejak tahun lalu. "Blueberry organik meningkat 30 persen dan raspberry organik naik 9 persen."

Residu pestisida dalam roti, gandum dan tepung juga menjadi perhatian. Jika memungkinkan, sebaiknya beralih ke bahan organik.

Dalam laporan tahun lalu, PAN menemukan bahwa hampir dua pertiga dari roti non-organik terkontaminasi setidaknya satu residu.