1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

Ribuan Anak Indonesia Alami Obesitas karena Junk Food

12 persen anak Indonesia yang menghadapi kelebihan berat badan. Sedangkan, 12 persen lainnya mengalami masalah kurang gizi.

By Dwifantya Aquina 31 Maret 2016 16:55
Junk food makanan yang berbahaya untuk kesehatan (lifejottings.org)

Money.id - Anak-anak Indonesia dihadapkan dengan persoalan kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini diketahui berdasarkan penelitian UNICEF, WHO dan ASEAN pada anak-anak di Asia Tenggara. Dan hasilnya, untuk di Indonesia, anak-anak mengalami dua persoalan besar.

Yang pertama, ada 12 persen anak Indonesia yang menghadapi kelebihan berat badan. Sedangkan, 12 persen lainnya mengalami masalah kurang gizi.

"'Beban ganda' malnutrisi ini terjadi di negara-negara berpenghasilan menengah seperti Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand," demikian ditulis dalam siaran pers UNICEF, Kamis 31 Maret 2016.

Dalam keterangannya UNICEF menjelaskan, penyebab kelebihan berat badan dan kekurangan gizi saling terkait. Seorang anak yang mengalami hambatan pertumbuhan pada usia dini berisiko lebih besar untuk mengalami kelebihan berat badan kemudian hari.

"Risiko kelebihan berat badan naik dengan peningkatan akses ke 'junk food' dan minuman (orang-orang dengan kadar lemak trans atau gula tinggi dan nilai gizi yang rendah), aktivitas fisik dan gaya hidup tidak aktif atau kurang bergerak. Ini merupakan tren yang meningkat di banyak negara di kawasan ini, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap meningkatnya prevalensi penyakit kronis seperti diabetes dan kondisi jantung," ujar Regional Nutrition Advisor untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Christiane Rudert.

Menurut dia, hal tersebut terjadi karena banyak negara di Asia Tenggara mengalami kenaikan ekonomi yang signifikan.

Sedang persoalan kekurangan gizi terjadi karena masalah kemiskinan, komponen makanannya kurang bergizi, pola pemberian makan bayi yang buruk, air bersih, dan sanitasi tidak memadai.

"Jika anak-anak mengalami hambatan pertumbuhan, hal ini juga akan berpengaruh terhadap perkembangan mereka," terangnya.

"Malnutrisi anak juga memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi negara. Hal itu mengurangi produktivitas orang tua dan menciptakan beban pada sistem perawatan kesehatan. Hal ini dapat mengakibatkan penyakit-penyakit tidak menular, disabilitas dan bahkan kematian, yang pada akhirnya mengurangi potensi tenaga kerja," ujar Rudert.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section