1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Terungkap, Alasan Ahok Bakal Hapus 3 in 1 di Jakarta

"Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang membawa mobil. Ini kan enggak benar!"

By Dwifantya Aquina 30 Maret 2016 12:45
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (Beritajakarta.com)

Money.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menghapus aturan three in one di sejumlah jalan protokol di ibu kota. Hal ini, menurutnya perlu dilakukan karena three in one banyak dimanfaatkan oleh joki yang mengeksploitasi anak.

Lantaran banyak joki three in one ikut memboyong anak mereka yang masih berusia balita itulah, Ahok--sapaan Basuki-- berencana mengkaji ulang sistem three in one di sejumlah jalan protokol yang memberlakukan kebijakan tersebut. Rencana penghapusan sistem ini segera dibahas.

"Saya lagi pertimbangkan, mengkaji 3 in 1 mau dihapuskan. Sebenarnya enggak perlu ada three in one juga. Kalau orang pada bawa-bawa bayi begitu, dikasih obat bayinya biar enggak mengganggu yang membawa mobil. Ini kan enggak benar kalau begitu," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, seperti dikutip dari Merdeka.com, Rabu 30 Maret 2016.

Apa yang diungkapkan oleh Ahok adalah fakta yang terjadi hampir setiap hari di jalan protokol ibu kota pada jam-jam masuk dan pulang kantor. Sejumlah warga berdiri di pinggir jalan berusaha menyetop kendaraan yang lewat untuk menyewa jasa mereka.

Ya, warga yang kadang jumlahnya hingga puluhan itu merupakan penumpang sewaan atau joki three in one. Mereka menawarkan jasanya kepada para pengemudi kendaraan pribadi yang akan melewati jalur-jalur khusus berpenumpang minimal 3 orang, pada pukul 07.00 – 10.00 WIB dan pukul 16.30 – 19.00 WIB.

Penghapusan ini sebenarnya cukup beralasan. Sebab, Pemprov DKI bakal segera menerapkan sistem baru yang lebih modern yakni Electronic Road Pricing (ERP). Bila telah beroperasi jasa joki three in one diyakini bakal tergusur dengan sendirinya.

Meski begitu, Ahok meyatakan bahwa kebijakan three in one tidak dapat serta merta dihapus. Oleh karena itu, Pemprov DKI akan melakukan kajian terlebih dulu. "Kita pertimbangkan, nanti ada ERP (Electronic Road Pricing), 3 in 1 harus disetop, makanya saya kaji lagi," kata Ahok.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, dia sudah meminta Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) untuk mengkaji kebijakan yang dibuat semasa Gubernur Sutiyoso itu.

"Kalau perlu, bulan depan (3 in 1 dihapus)," ujar Ahok. Dia mengatakan, three in one tidak efektif mengurangi kemacetan. Sebab, jalan protokol masih macet ketika waktu three in one diberlakukan. Sebaliknya, aturan itu malah menumbuhkan banyak praktik joki.

"Sekarang juga mereka ngumpet-ngumpet bohongi kita kok (joki 3 in 1)," tutur Ahok.

Menanggapi rencana Pemprov DKI itu, Kapolda Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan akan mengkaji masalah three in one bersama-sama.

"Nanti kita lihat dulu, kan baru wacana, nanti kita kaji bersama-sama," tutur Kapolda.

Menurut Moechgiyarto, rencana penghapusan aturan three in one ini perlu ada semacam pengkajian terlebih dahulu dari sisi efisiensi dan efektivitasnya. Jika aturan itu dinilai tidak efektif dan efisien, ia setuju aturan tersebut dihapus.

"Kalau memang tidak banyak berguna ya kita hapus," kata dia.

 

Baca Juga

 

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section