1. HOME
  2. FRESH

Obat Baru Ditemukan di Jerman, Bisa Atasi Corona?

Ilmuwan menemukan adanya kesamaan karakter antara Covid-19 dengan SARS-CoV.

By Ismoko 5 Maret 2020 12:01
Foto: Shutterstock

 Sekelompok ilmuwan Jerman berhasil menciptakan obat baru disebut camostat mesylate. Mereka meyakini obat baru inin ampuh membasmi Covid-19, virus yang dipicu corona SARS-CoV-2.

Studi terbaru diterbitkan pekan lalu di jurnal ilmiah Cell menunjukkan SARS-CoV-2 mengikat sel manusia dengan cara yang mirip dengan virus corona SARS-CoV, yang mewabah di sebagian besar dunia pada 2003 lalu. Pengikatan ini bergantung pada unsur protein " spike" pada virus tersebut.

" Dinamai " spike" karena tampilannya menyerupai lonjakan pada bagian permukaan partikel virus," ujar Virolog dari Pusat Infeksi dan Imunitas di Columbia Mailman School of Public Health, Angela L. Rasmussen, dilaporkan Forbes.

Rasmussen mengatakan, agar virus dapat menginfeksi sel maka harus menempelkan diri pada protein di permukaan sel yang disebut reseptor. Untuk SARS-CoV-2, protein ini disebut ACE2.

" Spike mengikat ACE2 dan memungkinan SARS-CoV-2 menginfeksi sel," lanjut Rasmussen.

 

Cara Kerja Virus

Di proses awal, protein spike disiapkan oleh enzim yang disebut protease dengan tujuan agar virus dapat sepenuhnya masuk ke dalam sel. Studi tersebut menunjukkan baik SARS-CoV dan SARS-CoV-2 sama-sama menggunakan protease disebut TMPRSS2 untuk menyempurnakan proses ini.

Para ilmuwan melihat apakah ada senyawa tersedia yang dapat menghentikan masuknya virus ke dalam sel dengan menghentikan kinerja TMPRSS2.

Dari kinerja terakhir SARS-CoV, mereka menemukan kandidat potensial yang disebut camostat mesylate dan menunjukkan obat itu bisa menghentikan SARS-CoV-2.

" Kami menemukan SARS-CoV-2, seperti SARS-CoV, menggunakan protein inang ACE2 dan TMPRSS2 untuk memasuki sel. Kedua virus karenanya harus menginfeksi sel yang sama pada pasien dan dapat menyebabkan penyakit melalui mekanisme yang sama," kata peneliti dari Unit Infeksi Biologi di Pusat Primata Jerman, Institut Penelitian Primata Leibniz, Gottingen, Jerman, Markus Hoffmann, selaku penulis pertama.

 

Sudah Diuji ke Manusia, Tapi Bukan Covid-19

Mengembangkan obat baru untuk penyakit menular atau seperti penyakit kanker atau kondisi neurologis biasanya memakan waktu bertahun-tahun lamanya. Tetapi camostat mesylate telah diuji ke manusia, meskipun tidak untuk mengobati Covid-19.

" Kami tahu dari pekerjaan sebelumnya camostat mesylate aktif terhadap virus corona lain, termasuk SARS-CoV. Oleh karena itu, kami menguji apakah itu juga aktif terhadap SARS-CoV-2," kata Profesor di Institut Penelitian Primata Gottingen, Stefan Pohlmann.

" Penelitian kami menunjukkan bahwa camostat mesylate memblokir infeksi sel dengan partikel mirip SARS-CoV-2 dan dengan SARS-CoV-2 yang diturunkan dari pasien. Selain itu, camostat mesylate menghambat infeksi sel target penting-sel epitel paru-paru manusia," tambah Pohlmann.

Diujikan di Jepang

Senyawa ini disetujui digunakan di Jepang untuk mengobati kondisi tidak menular pada manusia. Seperti pankreatitis kronis dan refluks esofagitis pasca-operasi.

Juga telah menjalani beberapa tes pada tikus yang terinfeksi dengan SARS-CoV. Tetapi, senyawa tersebut belum pernah diujikan untuk Covid-19.

" Itu memang membutuhkan uji coba pada manusia untuk menentukan apakah itu efektif, dan saya kira itu juga membutuhkan uji coba pada hewan pra-klinis dengan SARS-CoV-2 secara khusus sebelum uji coba pada manusia bisa dijalankan," kata Rasmussen.

" Jika telah terbukti aman untuk penggunaan klinis di negara lain, itu mungkin bisa didaftarkan untuk mendapat persetujuan FDA," ucap dia melanjutkan. (Sumber: Dream.co.id)

 

 

 

 

(i)

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section