1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

7 Penyebab Gemuk yang Sering Tak Disadari

Stres dan kelelahan akibat kurang tidur bisa menyebabkan perubahan pada metabolisme tubuh.

By Ismoko 4 September 2019 10:28
Park Shin-hye (Foto: Instagram.com/ssinz7)

Money.id - Sepulang liburan atau menghabiskan hari-hari di depan TV sambil makan camilan, pastinya berat badan akan bertambah drastis. Tapi bagaimana jika aktivitas cukup padat, makan seadanya tapi timbangan malah bertambah?

Pastinya hal tersebut akan membuat jengkel. Seringkali bobot tubuh bertambah tanpa kita sadari.

" Mungkin ada sebuah kejadian yang berubah namun tidak kamu sadari," kata Alexandra Sowa, MD, seorang dokter gizi.

Banyak faktor yang membuat berat badan naik drastis. Agar kamu lebih waspada, ketahui penyebab tubuh menggemuk yang sering tak disadari.

1. Kadar Insulin yang Tinggi

 

Jika kamu telah berusaha untuk mengatasi masalah berat badan namun tidak juga berhasil, kemungkinan karena disebabkan resistensi insulin atau pradiabetes.

" Insulin adalah hormon yang memberi sinyal tubuh untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah dan menyimpannya di otot, hati dan lemak," jelas Tirissa Reid, MD, Spesialis Endokrinologi dan Obesitas di Columbia University Medical Center.

Saat kelebihan berat badan, sel-sel tubuh tidak mengenali insulin. Sehingga, pankreas harus memompa lebih banyak insulin, kadang-kadang dua atau tiga kali jumlah normal sampai sel tubuh merespons.

Kadar insulin yang tinggi ini menjaga tubuh dalam mode penyimpanan sehingga proses penurunan berat badan menjadi lebih sulit. Kondisi tersebut dinamakan resistensi insulin.

Jika dibiarkan, resistensi insulin dapat menyebabkan pradiabetes, di mana kadar gula darah sedikit meningkat. Jika tidak diobati, kamu bisa menderita diabetes tipe-2.

 shutterstock

Cara paling efektif untuk mengatasi masalah ini adalah mengurangi makananmengandung karbohidrat olahan dan gula tambahan, serta menjadi lebih aktif secara fisik.

2. Stres dan Kelelahan

Stres dan kelelahan akibat kurang tidur bisa menyebabkan perubahan pada metabolisme tubuh. Akibatnya kamu selalu merasa lapar.

Stres dan kurang tidur dapat menyebabkan perubahan hormon yang mengubah metabolisme, sehingga memengaruhi rasa lapar dan kenyang," jelas Dr Sowa.

Stres menghasilkan hormon ghrelin dan kortisol, yang meningkatkan nafsu makan sehingga kamu selalu merasa lapar. Pada saat yang sama, stres menurunkan hormon leptin, yang membantu kamu merasa kenyang.

 shutterstock

Sebuah penelitian di Swedia baru-baru ini terhadap 3.800 wanita di atas 20 tahun menemukan bahwa semakin stres dengan pekerjaan, semakin bertambah bobot tubuh mereka.

Stres juga memengaruhi kemampuan untuk tidur nyenyak di malam hari. Seperti diketahui, kurang tidur juga dapat menurunkan tingkat metabolisme dan hormon lapar di tubuh.

3. Mengonsumsi Obat Tertentu

“ Kami tidak seratus persen yakin mengapa, tetapi histamin, bahan kimia yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh memiliki peran dalam pengendalian nafsu makan,” kata Dr. Reid.

 shutterstock

Dengan fungsi yang sama, obat antihistamin juga dapat menyebabkan kamu makan lebih banyak. Sebuah penelitian dari Universitas Yale mengkonfirmasi bahwa ada korelasi antara konsumsi antihistamin secara teratur dan obesitas.

Reid menunjukkan bahwa beberapa antihistamin seperti Benadryl juga menyebabkan kantuk. Jika meminumnya secara teratur, kamu akan lebih banyak tidur. Akibatnya berat badan makin bertambah.

4. Porsi Makan Bertambah Tanpa Disadari

Semua tahu bahwa pizza di restoran selalu dibuat dalam porsi yang sangat besar. Jika kebiasaan makan pizza ini di rumah, maka yang berukuran lebih besar dianggap sama dan biasa. Porsi makan yang bertambah tanpa disadari ini bisa jadi penyebab gemuk.

Penelitian dari University of Liverpool yang diterbitkan tahun lalu menemukan bahwa setelah disajikan makanan ukuran besar di luar rumah, orang cenderung membuat sendiri dalam porsi yang lebih besar seminggu kemudian.

 shutterstock

" Artinya, mereka menganggap membuat makanan dalam versi yang lebih besar di rumah adalah hal biasa," kata Lisa R. Young, PhD, penulis Finally Full, Finally Slim.

Bahkan jika porsi makanan buatan sendiri naik hanya 5 persen selama beberapa tahun terakhir, itu bisa menjadi tambahan 100 kalori seharinya.

5. Pengaruh Jam Makan

Ada benang merah antara ritme sirkadian, cara tubuh dan otak menanggapi sinyal terang dan gelap, dan asupan kalori. Artinya sepotong sandwich yang sama, yang dimakan waktu siang, dapat menyebabkan kenaikan berat badan saat dimakan di malam hari.

 Sering Makan Junk Food, Berat Badan Malah Turun. Kok Bisa?

Sebuah studi tahun 2017 di Brigham & Women’s Hospital menemukan bahwa ketika para mahasiswa makan mendekati jam tidur mereka, yaitu ketika hormon melatonin yang merangsang tidur dilepaskan, mereka memiliki persentase lemak serta indeks massa tubuh lebih tinggi.

Para peneliti berpendapat bahwa ini disebabkan jumlah energi yang digunakan tubuh untuk mencerna dan memproses makanan menurun ketika jam sirkadian menyuruh tubuh untuk bersiap-siap tidur.

6. Makanan yang Mengandung Banyak Kalori

Kamu boleh saja makan berbagai makanan sehat yang paling bersih, paling organik dan direkomendasikan oleh para ahli gizi. Tetapi kamu harus tetap memperhatikan porsi dan jumlah kalori di dalamnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kamu makan sehat seperti alpukat, salad, yogurt atau biji-bijian, bagian dari otak yang memberi sinyal perut sudah kenyang cenderung berhenti bekerja.

 shutterstock

" Ketika makan makanan sehat, kamu tetap harus memperhatikan nafsu makan dan sinyal kenyang yang dikirim otak," kata Véronique Provencher, PhD, profesor nutrisidi Université Laval di Quebec City, Kanada.

Menurut beberapa penelitian, kita akan menjadi bias dalam menilai saat melihat makanan sebagai makanan yang sehat. Kita akan berpikir untuk bisa makan lebih banyak makanan sehat.

Sering karena berpikir salad itu sehat, kita bisa makan sebanyak yang kita mau, lengkap dengan balutan atau topping tinggi kalori.

7. Pengaruh Usia

Setiap bertambahnya usia membawa satu perubahan yang tidak dapat disangkal, yaitu laju metabolisme basal atau Basal Metabolism Rate (BMR) melambat. BMR adalah laju yang diperlukan oleh tubuh dalam keadaan istirahat total untuk membakar energi dari makanan.

" Ini bukan penurunan yang dramatis. Tapi seiring bertambahnya usia, tubuh mungkin menjadi kurang aktif dan lebih lelah. Tubuh cenderung kehilangan massa otot yang membakar kalori lebih efisien daripada lemak," kata Dr. Cheskin.

Jadi walaupun makan dalam jumlah yang sama persis seperti ketika masih muda, tubuh tidak akan membakarnya seefektif selama masa usia 20-an. (mut)

(i)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section