4. Belanja karena Emosi
Galau lalu pergi belanja? Senang karena diterima kerja lalu berbelanja? Atau tetap berbelanja meski bukan di penghujung pekan? Semua itu adalah kebiasaan belanja buruk yang semestinya dihentikan, atau minimal dikurangi.
Hal itu sama saja membiarkan perasaan dan emosi menentukan kapan saatnya belanja. Belanja saat sedang stres, bosan, senang atau depresi bisa membuat Anda kalap belanja yang pada akhirnya merugikan keuangan sendiri.
Di sinilah pentingnya penganggaran sehingga Anda bisa mengevaluasi barang-barang apa saja yang harus dibeli.
5. Masa Depan
Saat memasuki usia 30-an, Anda harus mempertimbangkan masa depan untuk setiap pembelian besar. Misalnya, jika Anda berencana memiliki anak dalam dua sampai tiga tahun ke depan, mungkin membeli mobil bukan keputusan paling bijaksana.
Prinsip yang sama berlaku untuk membeli rumah, perabotan rumah tangga, dan banyak lagi. Anda bahkan harus mempertimbangkan masa depan, meski melakukan pembelian minor.
Contoh sederhana seperti membeli tisu toilet, karena kemungkinan Anda akan sering menggunakan tisu toilet. Anda harus membelinya dalam jumlah besar untuk persedian beberapa bulan daripada membeli setiap kali habis. (els)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus