Money.id - Bank Sentral Korea Selatan (BoK) memilih mempertahankan suku bunga terendah sebesar 1,5 persen.  Keputusan itu ditetapkan hari ini Kamis, 10 Maret 2016, setelah otoritas pemerintah setempat melakukan wait and see selama sembilan bulan berturut-turut.

Dikutip dari marketwatch.com, bank sentral Korea Selatan sempat menurunkan suku bunga 25 poin pada Maret dan Juni 2015 ke angka 1,5. Sebelumnya pada Agustus dan Oktober 2014 BoK juga menurunkan suku bunga dengan margin sama 25 poin.

Kebijakan mempertahankan suku bunga terendah itu telah disesuaikan dengan konsensus pasar, pasalnya saat ini ekspor Korea Selatan lebih lesu dan terjadi pelambatan dalam kegiatan industri.

Pada Ferbruari 2016, ekspor Korea Selatan turun 12,2 persen dari tahun sebelumnya. China, yang mengambil sekitar seperempat produk ekspor Korea Selatan menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah tahun ini.

Dengan kebijakan China seperti itu, harapan Korea Selatan untuk memulihkan jumlah ekspor cukup sulit. Selain itu, produksi industri Korea Selatan juga merosot 1,2 persen pada Januari secara bulanan, menyebabkan kekhawatiran tentang konsumsi swasta maupun ekspor.