1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

5 Pemborosan Akut Akibat Penggunaan Uang Tunai

Apapun medium yang kamu gunakan sebagai alat bantu transaksi, yang terpenting adalah pengendalian diri.

By Dwifantya Aquina 15 Juli 2016 13:04
Ilustrasi penggunaan uang (dailyfinance.com)

Money.id - Banyak nasihat ‘bijak’ terkait keuangan yang menyebutkan bahwa belanjalah dengan menggunakan uang tunai untuk menghindari pemborosan. Hal ini tidak salah karena memegang uang tunai mengakibatkan kita bisa mengukur langsung kapasitas daya beli kita secara langsung dibandingkan dengan penggunaan kartu debit, kartu kredit, ataupun e-money.

Namun, uang tunai sendiri tetap dapat mengakibatkan beberapa kejadian pemborosan. Apapun medium yang kamu gunakan sebagai alat bantu transaksi, yang terpenting adalah pengendalian diri. Nah, buktinya ini beberapa pemborosan yang bisa terjadi kalau kamu tergantung sepenuhnya pada uang tunai:

1. Gampang tergoda untuk jajan atau beli barang yang nilainya kecil
Jika kamu tipe yang sulit mengontrol keinginan untuk jajan namun sering membawa uang tunai dalam jumlah banyak, sebaiknya waspadalah. Kamu akan mudah tergoda untuk membeli berbagai camilan yang dijajakan di kantor atau kantin. Bisa jadi juga kamu tergoda untuk sering membeli jajanan di jalan. Kecuali memang sudah dianggarkan, pengeluaran untuk jajan ini dapat membuat kamu boros.

Baca juga: 5 Cara Cerdas Membantu Anak Memanfaatkan Angpao Lebaran

2. Tidak sengaja bayar berlebih
Bagi kamu penggemar uang ‘bagus’, hati-hati karena uang bagus umumnya mudah melekat satu sama lain saat ditaruh di dompet. Kalau kamu ceroboh, bisa-bisa kamu malah memberikan uang kebanyakan saat membayar suatu transaksi. Masih untung kalau kasir sadar dan menyerahkan kelebihannya. Kalau tidak, maka siap-siap uang kamu melayang banyak. Pastikan uang tidak melekat saat membayar ya.

Baca juga: 5 Deal Terbaik untuk Hemat Kebutuhan Back To School si Kecil

3. Uang kamu bisa sobek atau cacat
Uang tunai terutama uang kertas mudah menjadi cacat dan sobek sehingga belum tentu dapat diterima sebagai alat pembayaran tunai di toko atau kasir supermarket. Hindari sering menyimpan uang di saku celana atau daerah sempit lain yang dapat menyebabkan uang kamu rusak.

4. Uang kamu ternyata palsu
Beberapa waktu yang lalu, di Indonesia sempat marak peredaran uang palsu alias upal. Memang ada cara umum untuk mengecek keaslian uang tunai dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang), tapi tentunya akan merepotkan donk kalau harus melakukannya untuk setiap uang kertas yang kamu bawa. Kalau jumlahnya banyak, kamu akan memboroskan waktu saja.

5. Tidak bisa mendapat kembalian
Bagi kamu yang sering berbelanja di toko atau supermarket, pasti tidak asing dengan harga-harga yang angkanya ‘jelek’ seperti Rp 94.340 atau Rp 2.098.173 (karena efek diskon). Sebagian toko atau supermarket memang memberi kompensasi kembalian dengan permen, tapi belum tentu berguna untuk kamu kan? Bahkan, banyak yang membulatkan harga ke atas sehingga kamu tidak mendapatkan kembalian yang utuh.

Jika dalam sehari kamu kehilangan potensi kembalian sebesar Rp 500, dalam sebulan kamu sudah kehilangan Rp 15 ribu atau setara dengan Rp 180 ribu dalam setahun. Jumlah yang lumayan, bukan?

Baca juga: 5 Cara Jenius Memanfaatkan Pokémon GO Untuk Meningkatkan Omset Bisnis Kamu

Uang tunai, kartu debit, maupun kartu kredit sebenarnya tidak selalu pasti akan membuat kamu hemat ataupun boros. Yang terpenting adalah komitmen dan pengendalian diri kamu untuk berbuat hemat. Jika kamu sedang mencari kartu kredit yang tepat untuk kebutuhan kamu berhemat, manfaatkan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney.co.id.

 

(da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section