Money.id - Sebagai seorang selebriti, penampilan adalah segalanya bagi Aryo Wahab. Terlihat selalu necis, siapa ya yang menjadi inspirasi vokalis band The Dance Company ini?

"Aku tidak terinspirasi dari siapa-siapa kok dalam berbusana. Misalnya ada item fashion yang lagi hits, aku tidak terlalu mengikuti. Malah lebih senang tabrak mode," kata Aryo ketika diwawancarai Money.id usai acara konferensi pers film I am Hope.

Pria berumur 41 itu lebih senang bila gayanya disebut dengan freestyle. Ia tidak menuntut harus menggunakan pakaian yang bermerek atau pakaian yang mempunyai gaya tertentu.

"Aku kadang suka pakai jas gaya tahun 60an sampai tahun 90an. Ganti-ganti sih, tidak itu-itu saja. Gaya berpakaian aku lebih cenderung sesuai dengan mood-nya pakai apa dan senyaman mungkin," ucapnya.

Meski mengaku tidak memiliki gaya yang khas, Aryo tidak pernah mengoleksi pakaian atau celana. Ia lebih suka memperhatikan gaya lewat aksesoris yang ia pakai. Misalnya sepatu boots atau topi yang juga dikoleksinya.

"Yang wajib ada di lemari sih sepertinya aksesoris. Di antara koleksi topi dan sepatu boots aku, beberapa yang aku beli luar negeri saat ada kerjaan atau kebetulan nitip saja sama teman," kata pemain film Biarkan Bintang Menari ini.

Aryo bercerita bahwa ia tidak terlalu senang berbelanja barang-barang yang bermerek atau mahal. Biasanya sang istrilah yang mempunyai kebiasaan berbelanja. Namun untuk biaya membeli aksesoris topi atau sepatu boots, ia sebenarnya tidak punya budget tertentu.

"Aku lumayan suka sama topi-topi yang bentuknya lebar, seperti fedora gitu. Itu pun tidak mahal kok. Yang paling mahal aku beli sih, biasa boots. Ya, bisa sampai jutaan rupiah sih. Namanya juga sepatu," ujar Aryo. (ita)