Pasar Taman Puring juga tak lepas dari berbagai sejarahnya. Dahulu sekitar 1960-an taman tersebut dijadikan pangkalan oplet, dimana banyak pedagang pikulan yang berkumpul untuk mengais rezeki.

Kemudian pada 1983 dibuatlah pasar, untuk menampung para pedagang bekas di Jakarta Selatan sesuai dengan kebijakan Soeprato selaku Gubernur DKI Jakarta.

Kemudian Sukiman bercerita, terjadi kebakaran pasar Taman Puring pada 2002, diduga akibat korsleting listrik. "Semuanya terbakar nggak ada yang tersisa. Kemudian dibangun lagi oleh Gubernur Sutiyoso dan merubah pasar menjadi lebih modern dan tertata rapih," kata pria berumur 49 tahun itu.

Sukiman mengatakan pasar Taman Puring awalnya menjual berbagai barang-barang bekas yang berkualitas dan antik. Seiring berjalannya waktu 50% pedagang di sana kemudian banting setir menjual sepatu.

"Di sini ada dua lantai yang ada 710 kios. Sekarang nggak semua penjual barang bekas, banyak yang baru dan berkualitas." Namun Sukiman berharap para pedagang yang ada di pasar Taman Puring bisa sukses dan keberadaannya terus ada.

"Mudah-mudahan perekonomian di negara kita kembali cerah, dan para pedagang bisa terus berjualan." (els/ita)

(ra/ra)