1. HOME
  2. DIGITAL
DIGITAL

10 Tren Konsumen Digital yang Bakal Booming Tahun Ini

Untuk metoda pengambilan data tahun ini, Ericsson mengambil sampel di 24 negara dengan total responden lebih dari 40 ribu orang.

By Nur Chandra Laksana 20 Januari 2016 07:05
Vice President Marketing and Communication Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati (Nur Chandra / Money.id)

Money.id - Ericsson sebagai penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi terbesar di dunia memiliki kewajiban untuk memperkirakan tren apa yang akan naik daun di tiap tahun. Untuk itu, pada Selasa 19 Januari 2016, Ericsson membeberkan 10 tren teknologi yang akan booming pada 2016.

Untuk metode pengambilan data tahun ini, Ericsson mengambil sampel di 24 negara dengan total responden lebih dari 40 ribu orang. Meskipun Indonesia bukan salah satu negara yang masuk dalam negara yang dilakukan survei, namun dengan percepatan teknologi di Indonesia, 10 tren ini cukup mewakili perkembangan teknologi di tanah air.

"Pertama kali kami selenggarakan pada 2011, Ericsson akhirnya memutuskan untuk meneruskan kebiasaan ini untuk memberitahukan masyarakat dunia mengenai tren yang akan berkembang pada waktu tertentu," jelas Vice President Marketing and Communication Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati pada acara tersebut.

Penasaran, tren apa yang akan booming pada 2016? Berikut ulasannya:

The Lifestyle Network Effect
Tren pertama yang akan berlangsung di dunia, dan tentunya di Indonesia adalah berkembangnya lifestyle di bidang jaringan internet. Tercatat 4 dari 5 orang saat ini mengalami efek dimana mereka mendapatkan manfaat dari layanan online.

Belum lagi perkembangan aplikasi sharing kendaraan online seperti Go-Jek, Grab Bike, dan lainnya sedang booming di Indonesia. Hal ini membuat perkembangan lebih maju lagi dalam bidang sharing economy yang memang akan booming di 2016.

Streaming Natives
Tren kedua yang akan booming di Indonesia adalah streaming. Memang bukan barang baru di Indonesia, bahkan mungkin di dunia. Namun nampaknya tren ini akan terus berkembang dengan pesat.

Hal ini juga ditandai dengan meningkatnya jumlah remaja yang menonton YouTube per harinya, yakni naik 13 persen dalam jangka 4 tahun -- dari 2011 hingga 2015 -- maka pada 2016 ini para streaming natives akan tetap menjadi tren.

Artificial Intelegence (AI)
Pengguna alat teknologi di seluruh dunia percaya penggunaan layar akan tergeser. Dengan makin berkembangnya teknologi Artificial Intelegence (AI), maka akan mengurangi penggunaan layar.

Contohnya, makin pintarnya sebuah kulkas untuk mendeteksi jika ada bahan makanan Anda yang sudah mulai menipis. Alih-alih mengingatkan Anda lewat ponsel pintar, AI ini akan melakukan pembelian secara otomatis untuk Anda. Jadi, intensitas melihat layar akan jauh berkurang.

Virtual jadi nyata
Para pengguna teknologi di dunia akan beralih ke pengalaman virtual. Dengan percepatan teknologi yang semakin laju, dan dengan banyaknya kacamata Virtual Reality yang mulai muncul di pasaran, maka pergeseran ini akan lebih cepat terjadi.

Contoh di dalam dunia nyata misalnya adalah menonton sebuah pertandingan bola dengan kacamata Virtual Reality, yang akan membawa pengalaman tersendiri dalam menyaksikan pertandingan tersebut.

Rumah cerdas
Ketika barang elektronik memiliki kecerdasan sendiri sudah mulai bosan dibicarakan oleh pengguna barang elektronik, nampaknya sekarang tren ini lebih bergeser kepada sebuah rumah yang bisa mendeteksi keadaannya sendiri.

Sebesar 55% responden percaya bahwa nantinya bata yang diletakkan untuk membangun rumah akan dilengkapi dengan AI. Dengan adanya AI ini, diharapkan rumah ini akan memberitahukan pemilik rumah saat adanya kebocoran gas, kerusakan listrik, kebakaran dan lainnya untuk menyelamatkan pemilik rumah tersebut.

Smart Commuter
Pada saat ini, memang rakyat Indonesia sedang menggunakan layanan ojek online karena harganya yang ekonomis dan efektif menembus kemacetan di ibu kota. Namun, kita tidak bisa memungkiri bahwa penggunaan kereta commuter masih menjadi primadona utama di Indonesia, menimbang harganya yang lebih ekonomis.

Emergency Chat
Jika menilik tindak terorisme yang terjadi di Jakarta beberapa hari yang lalu, maka adanya fitur emergency chat mulai dirasa penting. Untuk saat ini memang jaringan sosial adalah cara yang paling digemari untuk menghubungi layanan emergency.

Internables
Memang perkembangan wearable masih akan terus berjalan dalam beberapa tahun ke depan, tapi nampaknya tren baru yang bernama Internables akan menggeser wearable.

Jika wearable digunakan di luar badan kita, maka internables akan memantau dan menambah kemampuan Anda secara internal.

Peretasan
Di zaman yang serba terkoneksi ini, memang rentetan terjadinya kasus peretasan. Bukan hanya peretasan, namun virus juga dikhawatirkan akan tersebar dan menimbulkan masalah yang sama besarnya.

Sadar dengan kasus peretasan ini, nampaknya para pengguna layanan penyedia penyimpanan data secara online tidak merasa takut. Bahkan, saat sebuah perusahaan itu terserang oleh peretas, dan penyedia jasa tersebut dapat menyelesaikan masalah itu dan memperbaiki sistem pengamanan mereka, justru hal ini akan meingkatkan kepercayaan pelanggan.

Netizen Journalism
Memang jurnalis netizen bukanlah hal yang baru di Indonesia. Namun dengan mudahnya akses menyebarkan sebuah informasi melalui media sosial dan platform lainnya akan terus membuat jurnalis netizen akan semakin berkembang.

Namun dengan mudahnya menyebarkan informasi ini, maka berita palsu atau hoax juga akan lebih cepat berkembang. Namun karena semakin pintarnya masyarakat Indonesia, maka penyaringan berita yang mereka terima akan semakin bagus. (dhi/ita)

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Digital Section