1. HOME
  2. FRESH
FRESH

Ini Gangguan Emosi yang Rentan Terjadi Pada Wanita

Jika mengalami gangguan emosi, disarankan untuk segera mengunjungi dokter ahli kejiwaan atau ahli terapi

By Nur Chandra Laksana 30 April 2016 13:45
Ilustrasi Wanita (risecampaign.com)

Money.id - Gangguan emosi memang kerap kali terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Namun ternyata, ada beberapa gangguan emosi yang ternyata lebih rentan dialami seorang wanita dibandingkan dengan pria.

Hal ini disbabkan karena berbagai macam hormon, tekanan perbedaan budaya, dan resiko terpapar kekerasan fisik maupun emosional yang lebih tinggi terdapat pada wanita.

Selain itu beberapa penyebab seperti perubahan karier, putus hubungan, atau kecelakaan mobil juga kadang menjadi penyebab wanita mengalami gangguan emosi.

Penasaran dengan gangguan emosi apa saja yang rentan terjadi pada wanita dan cara penanganannya? Simak beritanya seperti yang sudah dilansir dari laman WomensHealthMag berikut ini.


Depresi

Gejala: selalu murung, perubahan pola tidur dan nafsu makan, dan merasa tidak bersemangat.

Penanganan: Obat anti-depresi, seperti SSRI, biasanya bisa mengurangi depresi. Namun yang lebih efektif seperti menurut penelitian terbaru adalah menjalani terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy atau CBT). CBT adalah bentuk terapi dalam bentuk percakapan yang menantang pikiran negatif yang ada pada penderita.


Kecemasan

Gejala: Berpikiran serba cepat, khawatir berlebihan, dan mudah gelisah.

Penanganan: CBT bisa membantu pasien mengganti pikiran yang mengganggu -- seperti 'Aku harus sempurna' -- dengan yang lebih realistis -- seperti 'Kegagalan/kesalahan bukan akhir dari dunia' -- dan lainnya. Obat anti-depresi seperti SSRI bisa juga mengurangi gejala kecemasan, seringkali dalam waktu 12 minggu.


Serangan Panik Berulang (Panic Disorder)

Gejala: ketakutan tak beralasan yang berulang-ulang, biasanya disertai dengan jantung berdegup kencang atau telapak tangan berkeringat.

Penanganan: Ahli terapi biasanya mengajarkan pasien bagaimana agar menjadi tenang dengan melakukan pernapasan melalui perut. Atau mereka memberi obat yang dengan cepat bisa meningkatkan produksi salah satu neurotransmitter bernama serotonin yang berguna untuk menenangkan otak.


Gangguan Stres PascaTrauma (Post-Traumatic Stress Disorder)

Gejala: ingatan yang mengganggu, mimpi buruk, dan kecemasan.

Penanganan: Terapi psikologis, di mana ahli terapi mengajak pasien untuk melupakan ingatan-ingatan yang mengganggu, salah satunya terapi gerakan mata yang bertujuan melemahkan ingatan-ingatan yang dianggap mengganggu secara emosional.


Borderline Personality Disorder

Gejala: reaksi emosi yang ekstrem (terutama pada perasaan ditinggalkan), perilaku menganiaya diri sendiri seperti melakukan seks tidak aman

Penanganan: Beberapa bentuk CBT dengan mengajarkan pasien untuk mengalihkan reaksi berbahaya yang dia timbulkan, seperti memukul bantal dengan pemukul bisbol.

Jika Anda mengalami salah satu dari kelima gangguan tersebut, memang cara penanganan tersebut efektif untuk menguranginya. Meski begitu, Anda tetap disarankan untuk mengunjungi dokter kejiwaan atau ahli terapi untuk membantu menghilangkannya.

 

Baca Juga :

(ncl/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section