Money.id - Perancang Mode Indonesia (IPMI) kembali menghadirkan acara tahunannya, yaitu Trend Show 2017. Berdiri sejak 1986, Trend Show 2017 merupakan kali ke-30 IPMI mengadakan trend forecast fashion untuk tahun 2017.

Ketua Dewan Pengurus IPMI, Sjamsidar Isa mengatakan Trend Show ini adalah sebuah tanggung jawab untuk menyampaikan tren fashion terbaru kepada media yang nantinya akan disampaikan kepada masyarakat. Trend Show juga merupakan salah satu cikal bakal adanya Fashion Week Indonesia.

"Tren ini bisa menjadi informasi, wadah desainer untuk menyampaikan kreasi mereka, serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya trend show ini, industri tekstil dan konveksi pun ikut terangkat," ujar Sjamsidar dalam acara konferensi pers, Trend Show 2017, di Qubicle Center, kemarin.

Ketua penyelenggara Trend Show 2017, sekaligus desainer, Tri Handoko mengatakan acara yang akan diadakan pada 8-11 November 2016 mendatang di Senayan City akan menghadirkan 21 slot fashion yang diikuti oleh para anggota IPMI. Seperti Barli Asmara, Carmanita, Danny Setriadi, Denny Wirawan, Era Soekamto, Ghea Panggabean, Hian Tjen, Mel Ahyar, Sebastian Gunawan, Susanto Danuwidjaja, Tuty Cholid, Widhi Budimulia, Yogie Pratama, dan Yongki Budisutisna.

"Selain fashion show dan open ceremony, untuk merayakan 30 tahun IPMI di dunia mode Indonesia, tema kami untuk tahun ini adalah Love. Kenapa 'Love' karena selama 30 tahun ini kami mencintai pekerjaan kami sebagai seorang desainer. Hal itu akan ditampilkan juga dalam perjalanan kami dalam Galery Foto ikonik dari IPMI," kata Tri.

Desainer Didi Budiharto menambahkan nantinya Trend Show 2017 akan menampilkan juga Pop Up store yang akan menjual baju, sepatu, tas, aksesoris, dan makeup dari karya-karya desainer dan para sponsor yang bergabung dalam acara tersebut. Selain itu, selama satu bulan mereka juga akan mengadakan talkshow mengenai inside fashion.

"Talkshow tersebut akan membicarakan mengenai cerita kami sebagai seorang desainer menjalani isnis, lalu ada juga Fashion Film, buku tren forecast, dan parade 'Made In Indonesia," kata Didi.

'Made In Indonesia' sendiri adalah tempat dimana desainer-desainer ternama Indonesia akan memperlihatkan karyanya dalam satu panggung dengan harapan bisa meningkatkan kecintaan masyaakat terhadap produk dalam negeri.

Sebagai wujud nyata, IPMI menginisiasikan gerakan tersebut dengan dukungan BEKRAF yang merupakan gerakan kesadaran masyarakat mode oleh para perancang, pemakai, dan penikmat mode lokal untuk mematenkan produk mode yang dibuat dan didesain dalam negeri.

Selain itu, parayaan Trend Show ke-30 ini, IPMI juga akan memperkenalkan tiga anggota baru yaitu Andreas Odang, Auguste Soesastro, Stella Rissa.

"Kami berharap akan semakin banyak desainer profesional yang akan bergabung. Dari ketiga desainer yang baru bergabung saya harap bisa mempergunakan wadah ini semaksimal mungkin untuk bekerja sama dengan anggota lainnya untuk mengangkat industri mode Indonesia," ujar Sjamsidar Ida. (dwq)