1. HOME
  2. FASHION-BIZ
FASHION

Batik dan Bambu, Kolaborasi Apik Karya Edward Hutabarat

Menariknya batik yang dipamerkan tak dijual, melainkan hanya dimanfaatkan sebagai...

By Dian Rosalina 16 Agustus 2016 13:10
Desainer Edward Hutabarat (Dian Rosa/Money.id)

Money.id - Kecintaannya pada batik tak perlu diragukan lagi. Desainer Indonesia, Edward Hutabarat menilai batik merupakan peradaban yang tak dapat dipisahkan. Kali ini Edward memanfaatkan batang bambu sebagai pendukung karyanya. 

Berkolaborasi dengan seniman bambu asal Cimahi, Jawa Barat, Joko Avianto, dia menggelar pergelaran busana dalam sebuah instalasi bambu yang menghabiskan 1.200 batang bambu untuk dibuat sebuah Rumah Adat Minang.

"Pada show kali ini seolah-olah batik yang saya rancang keluar dari Rumah Gadang Bambu. Saya selalu tertarik mengeksplorasi bambu dan selalu menghadirkannya dalam setiap presentasi karya saya. Saya ingin menunjukkannya lewat pergelaran 'Kenduri' ini," ujar Edward dalam konferensi pers 'Kenduri' di Senayan City, kemarin.

Selain instalasi bambu yang dipajang sebagai background runway, pria yang akrab disapa Edo ini menampilkan karya terbarunya Part One by Edward Hutabarat. Bekerja sama dengan seniman batik asal Cirebon Nur Cahyo, Edo menampilkan Batik Sawung Galing dan Batik Garis sebagai esensi utamanya.

(Edward Hutabarat/Dian Rosa)

"Memakai Batik Sawung Galing awalnya saya datang ke museum Go Tik Wan dan melihat motif batik tersebut sangat cantik. Dari situ saya tahu, bahwa Sawung Galing terinspirasi dari adu ayam. Jadi Sawung Galing bukan milik saya, saya hanya bagian dari ini," ujar pria berkacamata itu.

Menghadirkan 41 koleksi terdiri dari gaun wanita bersiluet loose dan jubah kimono untuk pria, Edo mengaku sama sekali tidak memotong gaun batik atau jubah kimono yang dirancangnya. Namun dibuat dulu polanya, baru kemudian dibatik.

"Bagi saya Batik merupakan budaya yang sering digunakan di sebuah ritual, seperti tujuh bulanan, siraman, akad nikah, bahkan digunakan untuk memasuki lingkungan kerajaan. Jadi saya tidak akan memotongnya," kata Edo.

Ketika ditanya mengenai harga dari karya busananya kali ini, Edward menjawab tegas bahwa busananya kali ini tidak untuk dijual.  "Ini bukan untuk dijual. Tapi saya ingin karya ini menjadi sebuah inspirasi bagi orang-orang yang menyukai batik saya," kata dia. (els)

Baca Juga

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fashion-Biz Section