1. HOME
  2. OTOTALK
RIO HARYANTO

Terlibat Insiden, Dana Perbaikan Mobil Rio Lebih dari Rp88 Miliar

Pada 2015 biaya perbaikan sayap depan mobil Formula 1 butuh dana Rp2 miliar.

By Rohimat Nurbaya 20 Maret 2016 08:50
Mobil Rio Haryanto Terlibat Insiden (formula1.com)

Money.id - Pembalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto mengalami insiden saat debutnya di Albert Park Street, Melbourne, Australia. Rio menabarak mobil pembalap asal Prancis, Romain Grosjean saat sama-sama keluar dari pit line.

Akibat insiden itu mobil F1 milik Manor Racing yang dikendarai Rio mengalami kerusakan sayap depan sebelah kiri. Meski insiden terjadi dalam kecepatan rendah, dan tidak menyebabkan mobil rusak fatal namun biaya dikeluarkan untuk perbaikan sangat mahal.

Dikutip dari tsmplay.com, pada 2015 membangun mobil Formula 1 dibutuhkan biaya sebesar US$9,4 juta atau setara Rp123,1 miliar. Pembuatan sayap depan saja harganya bisa mencapai US$160 ribu atau setara Rp2 miliar.

Dari bagian mobil Formula 1 paling mahal adalah mesin, yakni senilai US$7,7 juta atau setara Rp11,3 miliar.

Rusak sasis

Insiden Rio saat memulai debut di Formula 1 tidak hanya kali ini saja, pekan lalu mobil dikendarai pembalap 23 tahun tersebut menabrak pembatas saat latihan di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol.

Akibat insiden itu, tim teknis Manor Racing harus menciptakan sasis baru untuk Rio agar bisa latihan pramusim kedua.

Manajer Rio, Piers Hunnisetts mengatakan, untuk membuat sasis baru itu menghabiskan dana sebesar 6 juta euro atau setara Rp86 miliar. Biaya sebesar itu akan ditanggung oleh Manor Racing.

"Itu menjadi pekerjaan tim, Rio tidak perlu mengeluarkan uang lagi," kata Piers.

Pada debutnya kali ini, mobil Rio Haryanto mengalami dua kali kerusakan pertama sasis, perbaikannya butuh dana Rp86 miliar, sedangkan sayap depan butuh lebih dari Rp2 miliar. Bila digabungkan bisa lebih Rp88 miliar.

Dikutip dari tsmplay.com, Berikut biaya membangun mobil Formula 1 pada 2015:

 

Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Ototalk Section