Money.id - Tangan dingin Profesor BJ Habibie telah melahirkan beberapa pesawat hebat. Habibie dianggap sebagai sosok di balik kemajuan teknologi Indonesia.

Sampai saat ini, beberapa jenis pesawat dan helikopter ciptaannya laris terjual. Salah satunya pesawat penumpang dan militer CN235.

Pesawat tersebut dikembangkan sejak 1979. Saat itu, BJ Habibie selaku pimpinan PT Dirgantara Indonesia menggandeng Cassa (sekarang Airbus Military) untuk merancang dan memproduksi pesawat bermesin turboprop dan mampu membawa 35 orang.

Akhirnya, pesawat ini berhasil diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya pada September 1983. Sejak itu, PTDI dan Cassa melakukan penjualan CN235, di dalam dan luar negeri.

Negara-negara yang telah menggunakan pesawat ini, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, Pakistan, Korea Selatan hingga Belgia.

Pengawas Pantai

Memang pesawat rancangan presiden ketiga RI itu terbilang sudah lawas untuk ukuran pesawat penumpang dan militer. Ternyata beberapa negara menjadikan pesawat tersebut untuk patroli pantai.

Pesawat CN235 varian Maritime Patrol (MPA) dibutuhkan karena mampu membawa peralatan untuk pengawasan dan pengamanan maritim. Pesawat itu digunakan untuk memonitor illegal fishing, illegal immigrant, dan memonitor kapal asing yang masuk ke perbatasan.

Foto: militaryaircraft-airbusds.com

Pesawat tipe ini telah digunakan oleh TNI AL dan pasukan penjaga pantai Korea Selatan untuk mengawasi wilayah perairan. Sejak dikembangkan mulai 1979, pesawat CN 235 telah terjual hingga 311 unit.

Pada 2014 PT Dirgantara Indonesia sempat menjajaki kerjasama penambahan CN235 buatan Indonesia di Korea Selatan dan Malaysia.

Selain itu pada tahun yang sama perusahaan penerbangan asal Belgia, AD Trade, telah menandatangani kontrak pembelian satu unit pesawat CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) di Jakarta. (poy)

(Berbagai sumber)