Money.id - Tidak sedikit warga yang kecewa terhadap pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Salah satu yang dikeluhkan adalah lamanya BPJS Kesehatan dalam memproses klaim pasien.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan pengajuan klaim memakan waktu karena harus melewati proses verifikasi data pasien oleh pihak BPJS Kesehatan yang diajukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)--tempat--pasien akan berobat.

"Prinsip kami semua klaim yang sudah masuk akan diverifikasi, setelah confirm baru bisa dibayarkan untuk kemudian dilayani oleh rumah sakit. Bukan diperlambat, soalnya ini uang negara tidak bisa sembarangan memakainya," ucap Fachmi seusai konferensi pers mengenai public expose BPJS kesehatan, Rabu 13 April 2016.

Menurut dia, seringkali verifikasi lama karena dokumen peserta BPJS Kesehatan tidak lengkap saat mengajukan klaim.

Selain itu, Fachmi menuturkan, iuran peserta BPJS tidak 'match' dengan pengeluaran. "Kami menanggulanginya dengan mengurangi iuran-iuran yang dapat dipotong di rumah sakit."

Pada 2015, BPJS kesehatan telah menerima iuran Rp54,2 triliun dan terpakai Rp57,08 triliun untuk pemanfaatan kesehatan peserta sebanyak 146,7 juta orang.

Sedangkan sisa kas pada 2015 sejumlah Rp1,94 triliun. Naik 392 persen dari tahun 2014 yang hanya sebesar Rp494,2 miliar. (poy)