Money.id - Nilai tukar mata uang China (yuan) terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah pada Kamis, 7 Januari 2015. Pelemahan itu terjadi sebesar 0,51 persen hingga angka 6,5646 Yuan per US$1.

Dikutip dari Bussines Insider, menurunnya yuan China membuat mata uang negara lainya di kawasan Asia ikut merosot. Hal tersebut dianggap sangat merugikan negara-negara di kawasan Asia.

"China tidak mengomunikasi kebijakan mereka. Ini mengecewakan karena komunikasi mereka kurang transparan," kata Kepala strategi valuta asing Asia dari Royal Bank of Canada di Hong Kong.

Terus menurunnya nilai tukar mata uang China terhadap dolar Amerika Serikat ini merupakan yang terbesar sejak Agustus 2015.

Pada tahun lalu, penurunan terjadi sebesar 5 persen dalam seminggu. Tetapi kali ini penurunan terjadi 7 persen hanya dalam waktu 15 menit setelah pembukaan pada awal pekan lalu.

Hal tersebut berimbas pada penurunan saham di seluruh Asia dan mengirimnya ke posisi terendah selama tiga bulan terakhir. (poy)