Kata analis dari Hong Kong pemotongan suku bunga terlalu cepat akan menimbulkan risiko arus keluar modal dan berpengaruh pada anggaran pemerintah
By Rohimat Nurbaya 17 Maret 2016 12:22Money.id - Bank Indonesia diperkirakan akan kembali memotong suku bunga acuan atau BI Rate. Rencanya pengumuman BI Rate akan dilakukan hari ini, Kamis 17 Maret 2016.
Dikutip dari Bloomberg, Presiden Joko Widodo sempat menyebut diturunkannya suku bunga acuan, Indonesia akan lebih terbuka pada perkembangan pasar dunia.
Tetapi menurut 15 dari 24 analis yang disurvei oleh Bloomberg, setelah Bank Indonesia menurunkan BI Rate menjadi 6,25 persen, tidak ada perubahan signifikan untuk perekonomian Indonesia.
Presiden Joko Widodo telah mendesak otoritas jasa keuangan untuk mengurangi biaya pinjaman dan telah memerintahkan supaya membatasi suku bungan deposito. Sebab, saat ini Indonesia sedang berusaha mengembalikan kondisi perekonomian dari posisi terendah sejak enam tahun lalu.
Trinh Nguyen, seorang ekonom senior dari Natixis Asia Ltd di Hong Kong mengatakan pemotongan suku bunga terlalu cepat akan menimbulkan risiko arus keluar modal dan berpengaruh pada anggaran pemerintah. "Ini adalah perkembangan negatif bagi negara," kata Trinh Nguyen,
Meski demikian, suku bunga acuan Indonesia masih ada satu ruang untuk diturunkan sebesar 25 poin. Sementara itu, dari 26 ekonom yang disurvei Bloomberg, delapan di antaranya melihat dengan kebijakan pemotongan suku bunga tersebut, ekonomi Indonesia akan tumbuh pada akhir tahun. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus