1. HOME
    2. FINANCE
INTERNASIONAL

Hal-hal Gratis Ini Cuma Ada di Negara Tetangga, Jangan Iri ya!

Gula dan garam serta beberapa bumbu masak lainnya diberikan cuma-cuma di negara ini. Begitu pula alat panggang daging dan saus sambal.

By Dwifantya Aquina 21 September 2016 15:05
Suasana perkotaan di SIngapura, apa saja yang gratis di sana? (globalblue.com)

Money.id - Ketika bepergian ke luar negeri, Anda mungkin terkejut ada beberapa hal yang gratis di negara sendiri namun harus bayar di negara tetangga. Begitu pula sebaliknya ketika ada hal-hal yang biasanya tidak gratis, namun diberikan cuma-cuma di negara lain.

Dikutip dari BBC Travel yang bertanya di komunitas tanya-jawab Quora.com tentang “Hal-hal gratis apa yang ada di negaramu, namun harus kamu beli ketika berkunjung ke luar negeri?” berikut barang atau jasa yang bisa didapat secara gratis di luar negeri. Jawaban-jawabannya bukan hanya mengungkap penawaran yang baik, tetapi juga suatu wawasan kebudayaan lokal yang menarik.

India Utara dan Pakistan

Hampir semua toko kelontong di bagian dunia ini menawarkan ketumbar dan cabai hijau segar secara cuma-cuma dan dalam jumlah banyak, keduanya merupakan bahan-bahan bumbu lokal untuk kari dan chutney.

"Di kebanyakan wilayah utara India, dhaniya-mirch (ketumbar dan cabai) ini identik dengan bahan makanan,” kata Khusrau Gurganyi dari Varanasi.

Sedemikian identiknya, kata Gurganyi, sehingga kalimat “Kal dhaniya-mirch lana hai” diterjemahkan menjadi “Saya hendak berbelanja bahan makanan besok.”

Jawaban senada disampaikan oleh warga lainnya. “Kemana pun kamu pergi untuk membeli sayuran, penjaga tokonya akan memberikan segenggam ketumbar dan cabai hijau gratis,” kata orang itu. “Kalau mereka tidak melakukannya, yang harus kamu lakukan adalah bertanya.”

India

Tidak setiap hal gratis yang disebutkan merupakan suatu benda. Tampaknya di India, orang-orang menyukai memberi nasihat tanpa batas.

“Di negara-negara lain, ada perencana pernikahan. Di sini, kami memiliki bibi, paman, pamannya paman untuk memberikan nasihat gratis,” kata Mehul Manot dari Calcutta.

“Di negara-negara lain, ada para penasihat. Di sini, kami memiliki tetangga-tetangga yang selalu ikut campur: ‘Kamu jangan mengambil jurusan seni, itu untuk anak-anak perempuan. Ambil jurusan (teknik) mesin, kamu akan memperoleh banyak uang setiap bulan.’”

Dia menambahkan bahwa para biro perjalanan digantikan oleh para sepupu dari kalangan jet-set dan teman-teman trendi yang ikut campur sebagai konsultan mode. Sehingga nasihat tidak selalu harus datang dari teman atau pun keluarga

“Di negara-negara lain, Anda harus membayar konsultan, tetapi di India, Anda dapat memperolehnya secara cuma-cuma di warung-warung, (selama) acara pernikahan atau acara-acara keluarga, (di) bus, kereta, oleh siapa pun saja,” kata Kanchan Saxena, yang saat ini tinggal di Amerika Serikat. “Kami suka memberikan nasihat.”

Amerika Serikat

Makanan cepat saji mungkin saja berasal dari Amerika Serikat, tetapi bumbu-bumbu yang diberikan bersama makanan secara cuma-cuma tidak selalu demikian di luar negeri.

Warga Amerika, Jon Baldwin, mengalami hal ini ketika pertama kalinya datang di drive-through McDonald di Inggris dan menyadari kantong berisi makanannya tidak berisi bungkusan-bungkusan saus tertentu.

“Permisi, Anda lupa saus tomatnya,” katanya kepada pelayan. ”Bukannya mengambil bungkusan saus, si pelayan mulai mengetik di mesin kasir: 50 sen.”
Yang lebih menyebalkan lagi, menurut Baldwin, harga 50 sen itu hanya untuk satu sachet saus tomat.

“Di Amerika, mereka tidak mengenakan biaya untuk saus, mereka juga akan memberikan 10 sachet saus ketika kamu minta. Benar-benar genggaman penuh saus tomat," ujarnya.

Dave Holmes-Kinsella bisa paham dengan kekagetan Baldwin. Holmes-Kinsella mengatakan istrinya yang berasal dari Amerika “merasa amat sangat kesal dengan pajak yang dikenakan pada bumbu-bumbu” di Selandia Baru, terutama sejak garam dan gula diberikan secara cuma-cuma.

Bersambung ke halaman selanjutnya...

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section