Money.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi 13 Januari 2016 dibuka menguat 14,4 poin ke level Rp13.895 per dolar AS. Angka ini naik dibandingkan penutupan perdagangan kemarin Rp 13.909.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan harga minyak yang kembali memasuki level psikologis di area US$ 30 per barel kembali membayangi para pelaku pasar valas.

US$ dan yuan China yang diprediksi masih kembali melemah memberikan kesempatan pada mata uang emerging market seperti rupiah untuk dapat berbalik naik.

"Masih banyaknya sentimen seperti Tiongkok berurusan dengan nilai tukar mata uangnya yang jatuh, pasar saham sangat fluktuatif dan margin perusahaan yang menipis untuk menggerakkan pertumbuhan negaranya sehingga masih ada sentiment yang berpotensi negatif," ujarnya dalam analisa harian seperti dikutip dari Merdeka.com.

"Jelang rilisnya data-data ekonomi Indonesia kami memperkirakan laju rupiah akan berada di support 14.050 dan resisten 13.850. Namun berpeluang kembali menguat sehingga menembus support."