Money.id - Bagi yang ingin memulai berbisnis investasi emas perlu mengatahui kualitas kadar karat emas batangan, tujuannya supaya tidak salah beli. Pasalnya, banyak perusahaan menawarkan bebagai jenis emas batangan.

Dikutip dari investasi-emas.net, emas merupakan logam bersifat lunak dan mudah ditempa, sehingga diperlukan logam lain berupa perak, perunggu atau tembaga untuk di padukan. Sebab, setelah dipadukan dapat jadi konsetrat padat dan kuat seperti yang sering kita liat.

Perpaduan itulah yang biasaya disebut kadar atau tingkat kemurnian emas. Sehingga, harus meneliti berapa persen kandungan emas yang dipadukan dengan jenis logam lain.

Kadar karat

Kadar karat emas umumnya bervariasi mulai dari kadar 24 karat, atau sering disebut sebagai emas murni. Tingkat kandungan emasnya berkisar antara 99,00 persen hingga 99,99 persen. Kemudian ada juga emas sembilan karat dengan kandungan emas hanya sekitar 37,5 persen.

Guna mempermudah menentukan kadar karat emas batangan, pemerintah menentapkan standar kadar karat emas berdasarkan persentase kandungan emas, baik itu emas perhiasan, kalung, cincin maupun emas batangan.

Dengan adanya standar kadar karat emas ini, maka harga emas memiliki variasi harga, sehingga dibutuhkan ketelitian ketika beli emas.

Agar tidak tertipu dengan harga emas mahal namun memiliki kadar karat rendah gunakan cara sederhana, misalnya dengan menjatuhkan emas ke lantai, biasa emas kandungan karatnya lebih besar bunyinya lebih nyaring.

Tiap negara

Kadar karat emas setiap negara memiliki keragaman tersendiri misalnya saja di Indonesia kadar emas 20 karat sama dengan kadar emas 18 karat di luar negeri.

Apabila ingin membeli emas, baik itu emas berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri yang perlu ditanyakan berapa kadar emas yang, jangan menanyakan jenis emas berapa karat. Karena karat emas di tiap negara bahkan di indonesia sendiri memiliki variasi kandungan emas.

Meski telah ada standarisasi kadar karat emas, tapi pada kenyataannya belum banyak toko emas di Indonesia menerapkan standar tersebut.

Misalnya saja Toko emas A menjual emas batangan 24 karat. Namun setelah di uji ternyata kandungan emasnya tidak mencapai 99,00 persen.

Suka Artikel Ini? Klik Like