1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

7 Fakta Tentang Uang yang Bikin Anda 'Baper'

Harga-harga yang semakin naik, gaji yang tidak kunjung naik, dan perumahan yang makin tidak terjangkau memang membuat stres, sebal, bahkan...

By Dwifantya Aquina 28 Juni 2016 14:27
Ilustrasi Uang (YouTube)

Money.id - Kata uang seakan tidak terpisahkan bila berbicara tentang kekayaan dan kemiskinan. Uang juga bisa menjadi satu hal yang menyebalkan ketika Anda tahu fakta-fakta berikut.

Tanpa mengesampingkan hal lain, tak bisa dimungkiri saat ini kehidupan berkisar soal mendapatkan uang dan menghabiskannya demi bertahan hidup. Kita berusaha mendapatkan pekerjaan baik untuk mendapatkan gaji layak, berbisnis demi mendapatkan uang tambahan, berinvestasi untuk masa tua, semuanya agar bisa mendapatkan uang untuk hidup sejahtera.

Tak diragukan lagi, uang bisa membuat frustrasi. Harga-harga yang semakin naik, gaji yang tidak kunjung naik, dan perumahan yang makin tidak terjangkau memang membuat stres, sebal, bahkan marah. Dan berikut fakta-fakta tentang uang yang makin membuatmu sebal seperti dikutip dari CekAja.com.

Orang kaya hanya 0,1 persen jumlahnya dan mengontrol 20 persen total kekayaan dunia

Menurut sebuah penelitian 2014 oleh ekonom Emmanuel Saez dan Gabriel Zucman, 10 orang terkaya di dunia bisa memiliki kekayaan sebanyak 90 persen gabungan uang yang dimiliki seluruh orang miskin di Amerika. Selain itu mereka juga mengontrol 20 persen kekayaan di seluruh dunia. Ibaratnya, hanya dengan bernapas pun uang pasti akan menghampiri mereka. (Baca juga: Kenapa Orang Kaya Sering Tidak Sadar Kalau Mereka Kaya?)

Kekayaan negara banyak yang disembunyikan di luar negeri

Banyak kekayaan yang terkonsentrasi di antara keluarga terkaya Amerika tidak berada di AS, tetapi disembunyikan di luar negeri demi menghindari pajak. Bahkan diperkirakan jumlah yang disembunyikan tersebut mencapai US$21 triliun atau setara dengan PDB Jepang dan AS jika digabungan.

Indonesia pun mengalami dilema yang tidak jauh berbeda. Masih segar di ingatan soal terungkapnya Panama Papers. Ada ratusan nama pengusaha dan politikus yang malang melintang dalam dunia perpolitikan di Indonesia yang pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yurisdiksi bebas pajak di luar negeri (offshore). Di antaranya James Riady, Franciscus Welirang, dan Sandiaga Uno.

Perusahaan besar menghasilkan triliunan

Bukan hanya individu menyembunyikannya uang di surga bebas pajak, perusahaan besar pun melakukan hal yang sama. Menurut sebuah studi tahun 2015, kekayaan sebesar US$2,1 triliun berada di luar negeri untuk menghindari pajak. (Baca juga: Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2016 Terbaru yang Masuk The Panama Papers)

Memang apa dampaknya? Uang tersebut tentu saja bisa digunakan untuk investasi, membangun pabrik, menciptakan lapanagan pekerjaan baru, menyejahterakan karyawan, dan mengentaskan kemiskinan.

Upah minimum tidak naik selama bertahun-tahun

Meskipun mendapat julukan negara adidaya, faktanya rata-rata upah pekerja di Amerika tidak mengalami kenaikan selama berpuluh-puluh tahun. Bahkan sebuah studi memaparkan upah saat ini tidak jauh beda dengan tahun 1970-an.

Dalam hal ini Indonesia patut lega karena pemerintah baru saja menaikkan UMR (sekarang UMP atau UMK). Contohnya Jakarta yang awalnya Rp2.700.000 menjadi Rp3.100.000. Namun kenaikan ini masih saja dirasa belum cukup karena harga-harga semakin meroket setiap tahunnya.

Fee kartu debit/kredit/tabungan yang Anda bayarkan membuat bank makin kaya

Fee seakan menjadi kewajiban ketika kita menggunakan jasa finansial. Misalnya bank memberlakukan feeuntuk biaya pengelolaan tabungan, transfer antar bank, iuran kartu kredit yang ternyata membuat bank makin kaya. (Baca juga: Ini Cara Aneh Orang-orang Kaya di Dunia Menghabiskan Uang)

Berdasarkan laporan Federal Financial Institutions Examination Council (FFIEC) Amerika tahun 2015, bank menghasilkan hingga US$11 miliar hanya dari fee nasabah.

Banyak anggaran pemerintah yang salah sasaran

Pemerintah Amerika menghabiskan US$2 triliun untuk membiayai perang Iraq di saat Amerika butuh pembenahan di sektor pelayanan publik dan infrastruktur. Sedangkan di Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan malah berencana membangun kompleks masjid seharga Rp1 triliun yang diambil dari APBD. Sementara setengah masyarakatJawa Barat belum punya MCK memadai dan 35 persen masih meminum air kotor. Miris?

Orang kaya semakin kaya, orang miskin makin miskin

Meskipun harga minyak terjun dan rupiah makin melemah, kekayaan para miliarder Indonesia justru semakin bertambah. Katakanlah keluarga Hartono yang memiliki perusahaan Djarum, saham terbesar di Bank Central Asia (BCA), perkebunan kelapa sawit seluas 65.000 hektar di Kalimantan Barat, membawahi perusahaan Polytron, Blibli.com, memiliki total kekayaan US$15,4 miliar. Jika dihitung dalam setahun (365 hari), maka per detiknya mereka menghasilkan US$463 atau Rp6 juta. (Baca juga: Beda Ketakutan Antara Orang Kaya dan Orang Miskin)

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin secara tahunan menjadi 28,51 juta orang pada September 2015 atau bertambah 780 ribu orang dibanding September 2014 yang sebesar 27,73 juta orang. Jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar.

 

(da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section